Waspada Modus Penipuan Baru Jelang Lebaran dengan Modus Salah Kirim Paket, Ini Tips Mengatasinya

Senin 17 Mar 2025, 19:32 WIB
Kenali modus penipuan baru ini agar tak menjadi korban selanjutnya jelang Lebaran. (Sumber: Instagram/@jntexpressid)

Kenali modus penipuan baru ini agar tak menjadi korban selanjutnya jelang Lebaran. (Sumber: Instagram/@jntexpressid)

Ternyata, ini telah masuk ke dalam tren penipuan e-commerce di Indonesia. Menurut data cekrekening.id pada 2021, mencatat 115.756 kasus penipuan online.

Penipuan melalui platform seperti WhatsApp dan media sosial, sering memanfaatkan kepercayaan konsumen terhadap layanan pengiriman ternama.

Baca Juga: Kenali Modus Penipuan Lewat Aplikasi, Segera Hapus Jika Punya Ciri Ini

Klarifikasi Agen Ekspedisi

Dalam klarifikasinya, salah satu agen ekspedisi yang sering dicatut namanya yakni J&T Express meminta seluruh pelanggannya untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Semakin marak beredar berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan J&T Express, mohon J&T Friends untuk selalu waspada ya!” katanya dalam salah satu unggahan Instagram @jntexpressid.

“J&T Express 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 meminta J&T Friends untuk mengunduh aplikasi melalui Whatsapp atau chat,” katanya dalam caption unggahan tersebut.

“Serta juga 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 meminta mentransfer sejumlah uang/ biaya tambahan pada saat proses pengiriman berlangsung,” sambungnya.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Blokir Nomor HP Tidak Dikenal, Aman dari Modus Penipuan

Tips Lindungi Diri dari Penipuan Online

Untuk melindungi diri dari modus penipuan online terbaru itu, literasi digital menjadi kunci. Beberapa tips yang bisa dilakukan yakni:

  • Selalu verifikasi informasi melalui kanal resmi perusahaan, seperti situs atau nomor kontak yang terdaftar di agen ekspedisi,
  • Jangan pernah memindai barcode atau mengklik link dari pesan yang tidak jelas asalnya,
  • Gunakan aplikasi seperti GetContact untuk memeriksa nomor telepon mencurigakan,
  • Waspadai tekanan emosional seperti ancaman atau janji cepat yang sering digunakan pelaku untuk memanfaatkan kecemasan korban.

Jelang Lebaran 2025 saat aktivitas belanja online melonjak, masyarakat perlu lebih waspada. Dengan literasi digital yang kuat, masyarakat dapat mengenali pola penipuan dan melindungi data pribadi.

Berita Terkait

News Update