POSKOTA.CO.ID - Harga bitcoin ada di angka 57.500 dolar AS per koinnya pada pertengahan Juli 2024. Selama 2024 ini, bitcoin sudah naik hampir 90 persen.
Kapitalisasi pasar bitcoin sudah mencapai lebih dari 1 triliun dolar AS.
Dengan semua pertumbuhan itu, apakah harga Bitcoin akan terus meroket? Bagaimana prediksinya menurut banyak kalangan?
Begitu banyak kalangan yang mengeluarkan prediksi terhadap harga bitcoin. Di antaranya Robert Kiyosaki, Cathie Woods, Jack Dorsey, Peter Brandt dan bahkan Warren Buffett.
Berikut daftar prediksi harga Bitcoin (BTC) menurut analisa tokoh-tokoh dunia, dilansir laman Nasdaq, Minggu, 28 Juli 2024.
1. Robert Kiyosaki (Rp163 miliar per BTC)
Menurut Kiyosaki, AS saat ini memiliki utang hampir 35 triliun dolar AS. Sebagai perbandingan, AS sekarang membayar 16 persen dari anggaran federal untuk pembayaran utang.
Ditambah lagi, utang nasional terus meningkat. Utang meningkat setiap tahun selama dekade terakhir dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Para pendukung Bitcoin seperti Kiyosaki mengatakan hal ini akan menyebabkan pemerintah terus mencetak lebih banyak uang. Jika tidak, AS berpotensi gagal bayar utangnya.
Seiring dengan semakin banyaknya uang yang beredar, nilai setiap dolar menurun karena inflasi. Hal ini menyebabkan melonjaknya harga dan akhirnya hilangnya kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
Lantas apa yang akan menggantikan dolar sebagai penyimpan nilai? Kiyosaki memperkirakan itu adalah emas, perak, dan bitcoin. Ia memperkirakan uang akan meninggalkan dolar dan mengalir ke aset-aset ini mulai akhir tahun 2025.
Jika semua itu terjadi, Kiyosaki yakin bitcoin akan dengan mudah bernilai 10 juta dolar AS (sekitar Rp163 miliar) per koin BTC.
2. Cathie Woods dan Jack Dorsey (Rp16 miliar pada 2030)
Cathie Woods dan Jack Dorsey sama-sama percaya bahwa bitcoin akan bernilai 1 juta dolar AS (sekitar Rp16 miliar) atau lebih pada 2030.
Alasan mereka sebagian besar sama dengan Kiyosaki, tetapi mereka mengantisipasi peningkatan yang tidak terlalu drastis.
Prediksi bitcoin senilai 10 juta dolar AS yang dikatakan Kiyosaki mengharuskan 25 persen dari kekayaan dunia saat ini untuk dimasukkan ke dalam aset tersebut.
3. Chamath Palihapitiya (Rp8,1 miliar pada 2025)
Chamath Palihapitiya adalah salah satu investor awal bitcoin, Tesla, dan Facebook.
Dia masih optimistis dengan aset kripto populer tersebut dan telah memberikan prediksi harga sebesar 500 ribu dolar AS pada Oktober 2025.
4. Peter Brandt (Rp3,2 miliar pada akhir 2025)
Peter Brandt adalah salah satu analis keuangan dan trader yang paling disegani di dunia. Dia membangun reputasi itu dengan lebih sering benar daripada salah secara konsisten selama lebih dari 40 tahun kariernya.
Hal tersebut membuat pendapatnya layak dipertimbangkan. Brandt mengatakan, bitcoin akan bernilai antara 120 ribu dolar AS dan 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp3,2 miliar, pada September 2025.
Prediksinya menunjukkan adanya pertumbuhan yang substansial, dan lebih realistis dari beberapa prediksi yang lebih tinggi.
5. Warren Buffet (Rp407 ribu atau Kurang)
Nah ini yang mungkin ditunggu-tunggu Anda. Jika Kiyosaki berada di satu ujung spektrum tentang bitcoin, Warren Buffet berada di ujung lainnya.
Pada 2022, Buffett mengatakan tidak akan membayar 25 dolar AS atau sekitar Rp407 ribu, untuk semua bitcoin di dunia.
Artinya, Buffett menganggap aset tersebut tidak berharga. Memang mudah untuk mengabaikan Buffett sebagai pendapat miliarder tua yang tidak peka.
Namun, jika Anda mempertimbangkan kemungkinan terbaik bitcoin, maka juga harus meninjau hal lainnya yaitu kemungkinan terburuk.
Buffett menyatakan, bitcoin hampir pasti akan berakhir buruk. Ia mendasarkan pendapatnya pada gagasan bahwa seseorang tidak dapat melakukan apa pun dengan bitcoin kecuali menjualnya.
Buffett tidak melihat bitcoin sebagai aset, melainkan sesuatu yang menjadi spekulasi banyak orang.
Penting diketahui, jika diamati, prediksi bitcoin senilai 10 juta dolar AS dari Kiyosaki tentu agak keterlaluan. Tetapi begitu juga dengan pernyataan Buffett bahwa Bitcoin sama sekali tidak berharga. Kebenaran sering kali berada di tengah-tengah.
Masalahnya, orang tidak dapat mengetahui dengan tepat di mana tengahnya sampai masa depan tiba.
Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk menaruh uang di kripto. Bagaimana pun, cryptocurrency memiliki sisi volatilitas yang tinggi sehingga sangat penting memahaminya secara mendalam terlebih dulu.
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI
