JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masuk ke dalam daftar hitam yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa memiliki dampak serius bagi nasabah dan keuangan pribadi mereka. Ini adalah langkah yang diambil OJK sebagai upaya untuk melindungi konsumen dan sistem keuangan dari perilaku yang tidak bertanggung jawab.
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK merupakan salah satu fitur yang dapat mengetahui baik atau buruknya riwayat kredit seseorang.
Nasabah haruslah mempertahankan kebersihan nama dan catatan SLIK OJK mereka agar tidak mengalami kesulitan.
OJK menggunakan fitur tersebut melakukan memperlancar penyediaan dana, pencatatan risiko pembiayaan, penilaian kualitas nasabah dan sejumlah persyaratan pada sektor keuangan lainnya.
Lalu apa yang akan terjadi jika nasabah termasuk dalam daftar hitam OJK? Berikut ulasannya.
Menurut situs resmi OJK, dikatakan bahwa jika seseorang tidak mampu melunasi utang atau pembiayaan pada bank atau layanan keuangan lainnya maka akan mendapatkan skor buruk pada SLIK OJK.
Hal tersebut dapat berakibat buruk bagi nasabah jika ingin melakukan transaksi keuangan di masa yang akan datang. Terlebih jika sampai masuk daftar hitam.
Nasabah yang masuk dalam daftar hitam masih bisa melakukan pinjaman pada bank dengan catatan harus melakukan pelunasan terlebih dahulu.
Jika ingin melakukan pinjaman, sebaiknya Anda mengecek terlebih dahulu pada daftar tersebut agar proses pencairan dan pelunasan berjalan dnegan baik.
Dalam hal tersebut sebaiknya janganlah sampai menunggak utang demi kenyamanan Anda. Aturlah tingkat pengeluaran serta pemasukan agar seimbang dan tidak menyusahkan diri Anda.
Untuk membersihkan nama Anda ajukan bukti pelunasan kepada OJK untuk menghapus nama dari daftar tersebut. Jika sudah terhapus dan aman, maka Anda bisa melakukan transaksi peminjaman kembali.
