Dengan mengumpulkan 28 poin dari 18 pertandingan, Manchester United masih mengalami kesulitan untuk mencapai performa terbaiknya. Meskipun telah mendatangkan pemain baru seperti Andre Onana, Sofyan Amrabat, Sergio Reguilon, dan Rasmus Hojlund, namun hal ini belum memberikan jaminan kesuksesan yang diharapkan.
Adanya masalah cedera dan situasi rumit di ruang ganti membuat Manchester United mengalami goncangan musim ini. Seperti halnya Chelsea, Manchester United hingga saat ini telah menelan delapan kekalahan di Liga Inggris.
Jumlah kekalahan ini menjadi bukti nyata dari performa kurang memuaskan yang ditunjukkan oleh Manchester United musim ini. Di tengah perkembangan positif klub-klub lain, Manchester United justru mengalami stagnasi. Musim kedua di bawah kepemimpinan Erik Ten Hag tampaknya terganggu oleh performa yang buruk dari Manchester United.
Rangkaian kekalahan yang tak terduga, seperti melawan Bournemouth, Brighton, Crystal Palace, hingga yang terbaru melawan West Ham, semakin menyulitkan situasi Manchester United. Tidak hanya itu, produktivitas gol yang rendah juga menjadi masalah besar bagi tim Setan Merah musim ini.
Meskipun diharapkan bahwa kedatangan Rasmus Hojlund sebagai pesaing Erling Haaland dapat memberikan dampak positif, namun hingga pekan ke-18, Manchester United masih menjadi salah satu tim paling minim dalam mencetak gol di liga domestik, hanya mencetak 18 gol dari 18 pertandingan.
Catatan tersebut hanya lebih baik dari Sheffield United yang berada di dasar klasemen. Erik Ten Hag perlu segera melakukan perbaikan agar performa Manchester United bisa meningkat pada paruh kedua musim ini. Jika tidak ada perbaikan yang signifikan, baik Manchester United maupun Chelsea berisiko mengalami akhir musim yang tragis.