Terungkap! Sekeluarga Bersimbah Darah di Tapos, Polisi Duga Motif Bisnis: Pelaku Tak Transparan Kelola Keuangan Keluarga

Jumat 11 Agu 2023, 13:01 WIB
Polisi memasang garis polisi rumah tempat kejadian sekeluarga ditemukan bersimbah darah di Tapos, Depok. (Angga)

Polisi memasang garis polisi rumah tempat kejadian sekeluarga ditemukan bersimbah darah di Tapos, Depok. (Angga)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Kasus penganiayaan anak terhadap kedua orangtuanya, hingga menewaskan ibu kandung di Kampung Sindangkarsa, Kelurahan Sukamaju, Tapos, Depok diawali dengan pekelahian.

Hal itu, sebagaimana diungkapkan Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief. Menurutnya perkelahian itu terjadi antar anak dan ayah dalam rumah.

"Saat itu bapaknya yang sedang mengecek stok ketersedian kardus saat ada yang menanyakan, setelah selesai pulang dan tiba-tiba langsung diserang. Bapaknya diserang menggunakan gagang senjata tajam," ujar Kompol Arief, Kamis (10/8/2023).

Perwira menengah (Pamen) jebolan Taruna Akpol angkatan 2010 ini mengungkapkan perkelahian antara anak dan ayah tersebut terjadi di kamar dan diduga terduga pelaku dalam keadaan terkunci.

"Saat itulah terjadi pergulatan karena si anak terduga pelaku ini alami luka juga. Tapi yang jelasnya ayahnya memastikan di dalam itu sempat terjadi pergulatan ya," tuturnya.

Terkait terbunuhnya SW terluka parah di bagian leher yang menyebabkan tewas ditemukan dalam keadaan terlentang di dapur, Kompol Arief belum mau komentar lebih jauh.

"Jadi suaminya ini baru mengetahui istrinya tewas saat sudah di bawa ke Rumah Sakit," ungkapnya.

Sementara itu perkelahian antara anak dengan bapak  pemicunya permasalahan keuangan bisnis kemasan kardus.

"Memang korban ini punya usaha pengelolaan kardus, packing kardus yang dikelola keluarga termasuk anaknya juga dilibatkan dalam usaha tersebut," tukasnya.

Dalam perjalanan usaha yang dipegang oleh anaknya tersebut, berdasarkan informasi dari korban yaitu ayahnya ada masalah terkait pengelolaan keuangan. Ayahnya ingin membenahi jangan sampai ada masalah dalam bisnis.

"Kita menduga RA anak laki-laki korban yang diberikan amanah tidak transparan mengenai masalah keuangan perusahaan.  Dalam mengungkap kasus, masih akan mengecek kamera CCTV di lokasi kejadian," tutupnya.

News Update