"Kami harap juga itu diakses bebas (oleh warga), bukan hanya dinas. Itu yang kami harapkan, bisa bikin aplikasinya juga JARVIS (Jaringan CCTV Sungai dan Setu)," sambungnya.
Untuk awal, DLH Kabupaten Bogor akan memasang CCTV ini di sepanjang badan Sungai Cileungsi.
"Kalau memang didukung dengan anggaran yang memadai, kami ingin seluruh Kabupaten Bogor. Karena memang kan bukan hanya Cileungsi, anak Cileungsi yang Cikeas juga sudah mulai (ada pencemaran). Walaupun laporan dari warga sebenarnya sampah bambu. Tapi minimal ketika sudah dapat visual, kita bisa langsung kontak bidangnya," jelasnya lagi.
Ade menyebut, alasan titik awal pemasangan CCTV dilakukan di wilayah timur Kabupaten Bogor karena banyaknya perusahaan di wilayah tersebut.
"Karena wilayahnya wilayah industri. Sepanjang tahun 2022 setidaknya ada puluhan laporan pencemaran yang masuk di LH. Sebenarnya setiap orang itu boleh buang limbah ke media lingkungan. Syaratnya cuma dua, satu punya izin, kedua jangan melebihi baku mutu," pungkasnya. (Panca)