JAMBI, POSKOTA.CO.ID - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI), Kedeputian Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan mengadakan Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) di Jambi. Acara dibuka oleh Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM serta dihadiri oleh Sekretaris Camat Senyerang.
Ketahanan pangan sendiri adalah suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, dari segi mutu dan jumlah, aman, merata dan terjangkau, sebagaimana yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang irigasi, ketahanan pangan diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi, melalui pengembangan hingga operasi, serta pemeliharaan jaringan irigasi.
Menurut Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan, Budiyanto, S.Hut sebagai bentuk dukungan pada program Pemulihan Ekonomi Nasional yang salah satu fokus utamanya adalah penguatan ketahanan pangan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memiliki caranya sendiri untuk mendukung program tersebut. Dimulai dari program Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) yaitu kegiatan edukatif dan praksis untuk pengelolaan lahan gambut secara alami dan terpadu, beradasarkan kurikulum dan sistem pelatihan yang sistematis yang diikuti oleh petani-petani di lahan gambut.
Kegiatan Sekolah Lapang Petani Gambut diselenggarakan selama 4 (empat) hari di desa-desa gambut yang menjadi target restorasi gambut, serta materi yang diajarkan juga khusus penanaman di tanah gambut, salah satunya pengelolaan lahan tanpa bakar serta formula-formula tanam khusus lahan gambut dengan bahan dan komposisi yang sederhana dan ramah lingkungan. Jelas Budiyanto S.Hut, Kepala Subpokja Sosialisasi dan Pelatihan saat Pembukaan Sekolah Lapang Petani Gambut di Kelurahan Senyerang, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Selasa (17/5/2022).

Kegiatan Sekolah Lapang Petani Gambut di Jambi (17/5/22). Poskota Foto/Adhitya Fauzan.
"Sebagai tindak lanjut dari Sekolah Lapang Petani Gambut nantinya desa-desa yang terpilih akan menerima bantuan dari pemerintah untuk pengembangan demplot yang dapat ditanami jenis-jenis tanaman pangan ataupun hortikultura dengan metode penanaman sesuai yang telah diajarkan dalam Sekolah Lapang Petani Gambut dengan harapan dapat mendukung ketahanan pangan di Indonesia dari desa-desa peduli gambut dengan terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumahtangga yang cukup, merata dan terjangkau." lanjut Budiyanto.
Sebuah Pabrik Kacang Shanghai Gangsar di Tulungagung jadi Korban Si Jago Merah
Mewakili Kecamatan Senyerang, selaku sekretaris camat Senyerang, Junaidi mengungkapan dukungannya dan berterimakasih pada program Sekolah Lapang Petani Gambut di Kelurahan Senyerang.
"Mengingat ketahanan pangan yang merupakan program nasional, tentu kami selaku perwakilan dari kecamatan Senyerang mendukung penuh atas program SLPG, besar harapan kami program ini dapat mendukung ketahanan pangan melalui desa-desa di Senyerang" Ujar Junaidi.
"Kami sangat berterimakasih kepada Badan Restorasi Gambut karena sudah mengajarkan kami bagaimana cara penanaman yang tepat di lahan gambut, kedepannya akan kami aplikasikan di lahan kami yang semoga dapat menghasilkan hasil panen yang bermanfaat bagi kami" ujar Supratikno salah satu peserta SLPG. (Adhitya Fauzan)