Sadis! IRT di Kembangan Disiksa Suami, Korban Digencet Pintu hingga Dibanting, Gegara Masalah Ini

Kamis 14 Apr 2022, 17:33 WIB
Ilustrasi kekerasan. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

Ilustrasi kekerasan. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat,  berinisial MMS (45), mengalami penganiayaan oleh suaminya sendiri hingga memar. Penganiayaan tersebut telah dia terima sejak tahun 2019 silam.

Aksi penganiayaan itu dilakukan di rumahnya sendiri yang berlokasi di Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat.

Saat ditemui, korban mengatakan bahwa suaminya berubah drastis sejak tahun 2019 silam. Menurut MMS, suaminya itu tidak rela membayarkan dirinya makan.

"Dia (suami) gak rela ngebayarin saya makan gitu. jadi setiap dia abis bayarin makan itu dia marah-marah gitu," ujarnya kepada wartawan di Polsek Kembangan, Kamis (14/4/2022).

Korban sendiri tidak mengetahui persis penyebab suaminya berubah drastis. Padahal sebelumnya, korban sama sekali tidak pernah mendapat perlakuan kasar.

"Dia (suami) saya memang berubah semenjak tahun 2019 itu. Mungkin ada salah paham atau gimana yang menyebabkan suami saya berubah," jelas korban.

Padahal secara ekonomi, MMS mengaku suaminya itu tidak dalam keadaan ekonomi yang sulit. Bahkan sejak menikah 26 tahun silam, korban yang sudah dikarunia empat orang anak itu tidak pernah mengeluh secara ekonomi.

"Dari awal nikah mami papi bantuan (nafkah). Terus mertua saya juga pernah bantuin. Terus sekarang mami papi sekarang udah ga mau bantuin, jadi suami akhirnya," paparnya.

Sejak tahun 2019, MMS mengaku sudah sering mendapat penganiayaan oleh suaminya sendiri. Dirinya bahkan beberapa kali dipukul menggunakan benda tumpul hingga memar.

"Waktu itu saya abis pergi sama anak, dia (suami) saya sampe rumah marah-marah, dia mukulin saya, tangan saya dijepit, kepala saya dipukul. Terus waktu saya abis mandi saya keringin rambut pake hairdryer itu dipukul pake hairdryer dua kali ke leher," ucapnya.

Tak hanya itu, MMS bahkan pernah mendapat pengancaman akan dibunuh oleh suaminya sendiri. Kejadian itu bahkan disaksikan langsung oleh pembantunya.

"Dia suruh mba saya ngambil pisau buat ngebunuh saya, si mba sebagai saksi yang ngeliat suami saya mau ngebunuh saya, kubur saya di depan halaman rumah saya. Mba nya ada nyaksiin waktu suami saya ngomong begitu," tuturnya.

Terpisah, pembantu korban berinisial A (16) mengatakan, saat itu dirinya melihat bahwa majikannya sedang digencet dengan pintu, kemudian dibanting.

"Terus saya disuruh ambil pisau, tuan mau nusuk nyonya terus saya disuruh ngegali lubang untuk nguburin nyonya," kata A saat ditemui.

Saat itu, A yang tidak tahu apa-apa hanya bisa terdiam. Bahkan dirinya menjadi korban pemukulan orang suami MMS yang juga merupakan majikannya itu.

"Saya juga pernah diomelin masalah lampu. Sebenernya nyonya saya yang nyalain, tapi saya yang difitnah. Saya di maki maki tanpa alasan," ungkap A.

MMS kemudian melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsek Kembangan.

Laporan itu kemudian telah diterima dengam nomor polisi: LP/B/212/IV/2022/POLSEK KEMBANGAN/POLRES METRO JAKARTA BARAT/POLDA METRO JAYA.

Terpisah, Kapolsek Kembangan Kompol Binsar Sianturi mengatakan pihaknya telah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut. Saat ini masih diselidiki.

"Laporan sudah kami terima. Kita akan segera panggil terlapor," ucap Kapolsek saat dikonfirmasi. (Pandi)

Berita Terkait

News Update