Perang Hegemoni

Sabtu 05 Mar 2022, 07:30 WIB

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus tampil menjadi core
kemajuan. Gagasan progresif dari Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim tentang
Kampus Merdeka-Merdeka Belajar harus dimaknakan sebagai energi kebangkitan
untuk menjadikan kampus sebagai pusat kemajuan. Kalau Bung Karno saja tahun
1953 sudah mencanangkan kampus sebagai city of intellect, maka yang dilakukan
Nadiem Makarim memberikan kerangka strategis bagi kampus sebagai pusat
kemajuan.

Jadi, melihat perang Rusia-Ukraina mengingatkan kita semua, bahwa
ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, Timur Tengah, maupun bara api konflik di
Semenanjung Korea setiap saat bisa mencapai eskalasi tertinggi, dan menjadi
persoalan serius bagi kepentingan nasional Indonesia. Di sinilah bangsa Indonesia
tidak boleh berhenti pada analisis, namun mendorong perbuatan nyata secara
kolektif, agar semangat kepemimpinan Indonesia di seluruh aspek kehidupan
tersebut bisa dijabarkan dalam kebijakan teknokratis yang memicu kemajuan
bangsa. Karena itulah berbagai energi yang masih melihat masa lalu; ataupun
energi yang masih mempertentangkan antara Pancasila dan agama; ataupun
pembiaran atas politik identitas di sekolah, harus diubah menjadi semangat
memerdekakan dari kebodohan, ketidakadilan, dan keterbelakangan tanpa dikotak-
kotakkan isu primordial. Di sinilah pentingnya imajinasi bagi masa depan, dan cara
apa yang harus dilakukan untuk mencapai imajinasi itu sangat penting untuk
dijabarkan. Sebab ide, spirit, tekad, dan tindakan bagi kemajuan adalah nilai-nilai
perjuangan yang sangat penting untuk ditumbuhkan, Dalam proses ini, Indonesia
harus menampilkan diri, agar tidak terjebak pada perang hegemoni. Merdeka!!! (*)
 

News Update