LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID - Kelangkaan minyak goreng terjadi dimana-mana. Masyarakat dibuat kelimpungan karena tidak bisa mendapatkan bahan pokok ini.
Bahkan di sejumlah daerah akibat kelangkaan minyak goreng ini mulai mengganggu produksi. Ada pabrik kerupuk terpaksa berhenti berproduksi karena tidak ada minyak goreng.
Menteri Perdagangan (Mendag) M Luthfi juga dibuat kelabakan, harus pontang-panting kesana-kemari untuk mencari tahu penyebab kelangkaan minyak goreng.
Dan, Mendag juga sempat marah-marah karena mendapati satu pelaku usaha melakukan penimbunan minyak goreng.
Kondisi kelangkaan ini juga terasa di Lampung. Maka, ketika Indogrosir, Labuhan Ratu, Kota Bandarlampung, menjual minyak goreng, antrean mengular terjadi.
Di sana warga yang sebagian besar ibu-ibu antre berjam-jam mengular demi mendapatkan 2 liter minyak goreng di Indogrosir, Labuhan Ratu, Kota Bandarlampung, Minggu (20/2/2022), pukul 11.00 hingga 18.00 WIB.
Kokom (40), salah satu dari ratusan ibu-ibu yang antre sejak pukul 13 00 WIB hingga pukul 15.00 WIB belum mendapatkan minyak goreng merk Fortune yang dibatasi hanya 2 liter per pembeli.
Walau harus berjam-jam antre, dia bersyukur,"Alhamdulillah Mas, saya kebagian juga. Di tempat lain, sudah susah Mas minyak goreng," ujarnya.
Dari pemantauan, tidak terlihat ada Tim Satgas Covid-19 Kota Bandarlampung mengawasi kerumunan tersebut. Belum tahu, apakah pihak Indogrosir telah koordinasi atau belum dengan Tim Yustisi Satgas Covid-19.
Dua hari lalu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Bandarlampung Ahmad Nurizky Erwandi telah mengingatkan para pelaku usaha, distributor, toko modern, mal atau pasar swalayan, dan lainnya dalam penjualan minyak goreng senantiasa taat prokes.
Mengingat Kota Bandarlampung saat ini masuk dalam Level 3 PPKM di Provinsi Lampung, semua pihak diminta Wali Kota Eva Dwiana agar sama-sama taat prokes, katanya kepada Lampungposkota.co.id, Jumat (18/2/2022),