Dian memiliki dua adik namun keduanya normal, tidak mengalami gangguan jiwa.
Di sisi lain, Sari (42), warga RW 04 Susukan, menambahkan, awalnya kesulitan mencari layanan vaksinasi bagi ODGJ.
Namun selepas membaca media sosial bahwa ada layanan vaksinasi bagi ODGJ di Puskesmas Kecamatan Ciracas maka ia membawa Roni (44), kakaknya yang mengalami gangguan jiwa untuk divaksin.
Beruntung kakaknya itu berminat untuk divaksin sehingga mudah mengajaknya ke Puskesmas Kecamatan Ciracas.
"Alhamdulillah kakak saya bisa divaksin. Sebelumnya kita kesulitan mencari tempat layanan vaksin khusus untuk ODGJ. Karena memang butuh layanan khusus. Beda dengan vaksinasi COVID 19 bagi masyarakat umum, lokasinya banyak," ungkapnya.
Sementara itu Maemunah (38), seorang ODGJ yang telah sembuh mengaku ikut vaksin karena ingin sehat.
Ia sendiri mengalami gangguan jiwa selama kurang lebih delapan tahun, saat anaknya duduk di bangku SD hingga SMA.
Ibu satu anak itu uga sempat dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) uren Sawit selama setahun.
Setelah RSKD Duren Sawit, ia rutin diajak berobat keluarganya ke Puskesmas Kecamatan Ciracas sampai sembuh.
"Alhamdulillah sekarang saya sudah sembuh, bisa aktivitas normal seperti warga lainnya. Tidak ada lagi bisikan-bisikan gaib dari makhluk halus. Sekarang ikut vaksin agar terbebas dari COVID 19," terangnya.
Dikabarkan sebelumnya, vaksinasi Covid-19 bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) digelar di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (12/10/2021).
Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas, Santayana menjelaskan vaksinasi ODGJ tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada Minggu (10/10/2021) lalu.