JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia harus mampu memanfaatkan secara optimal pasar dalam negeri dan daya beli yang sangat besar untuk mendongkrak ekonomi nasional.
Demikian disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (05/03 /2021).
Sebab itu, Kepala Negara, meminta untuk memberikan ruang lebih bagi produk-produk dalam negeri dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang didukung dari sisi permintaan.
Baca juga: Presiden Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Berada di Kisaran Plus 4,5 Sampai 5,5 Persen
Menurutnya, dengan meningkatkan konsumsi produk dalam negeri, akan tercipta efek domino yang besar bagi gerak roda ekonomi dalam negeri di masa pandemi ini.
"Saya juga selalu menyampaikan kepada kementerian/lembaga dan semua BUMN untuk memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Ini harus terus, jangan sampai proyek-proyek-proyek pemerintah, proyeknya BUMN, masih memakai barang-barang impor," tambahnya.
Jokowi menambahkan bahwa Indonesia menganut keterbukaan ekonomi. Indonesia juga bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan bahwa proteksionisme itu justru merugikan.
Baca juga: Di Depan Presiden Jokowi, Gubernur Banten Pamerkan Keberhasilannya Menekan Penyebaran Covid-19
Presiden menjelaskan bahwa kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practice (praktik ketidakadilan) dari perdagangan dunia. "Kita juga enggak mau itu," sambungnya.
Presiden menekankan bahwa Indonesia selalu mengundang investasi dan teknologi maju untuk dapat masuk ke Indonesia untuk membuka seluas-luasnya lapangan kerja dan alih teknologi. Namun, Presiden tidak ingin jika Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
"Jangan mereka dapat untung, kita hanya menjadi penonton. Enggak boleh seperti itu lagi. Oleh sebab itu, selalu tadi saya sampaikan, partnerkan dengan swasta kita, partnerkan dengan pengusaha daerah, partnerkan dengan BUMN," tegasnya.
Baca juga: Kagum Kemegahan Kampus Baru Untirta, Jokowi Pesan Keteladanan Dua Tokoh Besar Asal Banten
Presiden menekankan, praktik-praktik perdagangan yang tidak sehat dan tidak adil, apalagi bila sampai membahayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri, juga tidak boleh dibiarkan.
Hadir secara langsung di Istana Kepresidenan Bogor dalam acara tersebut antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H. Maming. (johara/win)