Baca juga: Jokowi Berkomitmen Meningkatkan Perlindungan dan Pemenuhan HAM
Menurut Darmoko, di kalangan rekan-rekan di Pepadi dan Senawangi, sifat sabar, ikhlas, tulus, dan ulet dari Solichin, mulai memunculkan pandangan dan mengidentikasi seperti sosok Prabu Yudhistira.
“Sikap selalu bersyukur, tulus ikhlas, dan sabar serta cara bicara yang tledhak-tledhok kaya madu pinasthika dari beliau itulah oleh masyarakat pewayangan dan pedalangan diidentikan dengan Prabu Yudhistira, Puntadewa, atau Darmakusuma,” ujarnya.
Bagi Darmoko sendiri, ada satu kesan mendalam ketika dirinya dan Solichin terlibat dalam pembahasan lakon Semar Mbabar Jatidiri di era Presiden Soeharto.
Baca juga: Dua Menteri Jadi Tersangka Korupsi, IPI Menilai Saatnya Jokowi Reshuffle Kabinet
“Satu hal yang menjadi kenangan bagi saya adalah pewarisan pengetahuan beliau kepada saya tentang konsep pengendalian diri yang dijabarkannya bersama tim-8 PEPADI ke dalam lakon Semar Mbabar Jatidiri,” katanya.
Lakon tersebut di kemudian hari, menjadi bahan garapan disertasi Darmoko berjudul "Wayang Kulit Purwa Lakon Semar Mbabar Jatidiri: Sanggit dan Wacana Kekuasaan Soeharto” yang dipertahankannya di depan sidang guru besar UI untuk meraih gelar doctor, beberapa tahun lalu. (win)