Mengenang Jakob Oetama, Dari Guru Hingga Jadi Pemilik Jaringan Media

Rabu 09 Sep 2020, 14:47 WIB
Almarhum Jakob Utama.(ist)

Almarhum Jakob Utama.(ist)

JAKARTA – Mengawali karier sebagai seorang guru, tak disangka Jakob Oetama berhasil menjadi pemilik jaringan media terbesar di Indonesia, yaitu Kompas Gramedia.

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931, tepatnya di Desa Jowahan.

Lahir dengan nama lengkap Jakobus Oetama,  Jakob adalah putra pertama dari 13 bersaudara pasangan Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo dan Margaretha Kartonah.

Sebelum terjun ke dunia jurnalistik, Jakob mengawali kariernya sebagai seorang gurunya. Lulus seminari menengah, sekolah calon pastor setingkat SMA, Jakob melanjutkan ke seminari tinggi. Namun, pendidikan itu hanya ia tempuh selama tiga bulan karena ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi guru.

Brotosoesiswo kemudian meminta Jakob pergi ke Jakarta untuk menemui kerabatnya bernama Yohanes Yosep Supatmo, pendiri Yayasan Pendidikan Budaya. Oleh Supatmo, Jakob kemudian mendapatkan pekerjaan di SMP Mardiyuwana, Cipanas, Jawa Barat.

Ia mengajar di sana pada tahun 1952 hingga 1953. Setelah itu, Jakob pindah ke Sekolah Guru Bagian B (SGB) di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tahun 1953-1954, sebelum pindah lagi ke SMP Van Lith di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat,

Tahun 1954-1956, sembari mengajar di SMP, Jakob mengikuti kursus B-1 Ilmu Sejarah. Ia kemudian melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta serta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada hingga tahun 1961

Jakob banting stir menjadi  wartawan. Bersama rekannya PK Ojong, Jakob berhasil membangun jaringan media Kompas Gramedia.

Kompas TV melansir, saat membesarkan Intisari dan Kompas, Jakob Oetama dan PK Ojong berbagi tugas. Jakob mengurusi editorial, sementara Ojong bisnis.

Namun kemudian, situasinya menjadi tidak mudah bagi Jakob. Setelah 15 tahun kebersamaannya dengan Ojong membangun Kompas, Ojong meninggal mendadak dalam tidurnya di  tahun 1980.

Kepergian Ojong meninggalkan beban berat bagi Jakob untuk terus mengembangkan bisnis jaringan medianya.

Berita Terkait

News Update