Banjir, Apa Solusinya?
BANJIR lagi, banjir lagi. Itulah potret Jakarta pada Minggu (23/2/2020). Akibat diguyur hujan deras sekitar pukul 02.30 kemarin, sebagian wilayah Ibukota terendam.
Sekitar pukul 02.28, akun Facebook TMC Polda Metro Jaya mengunggah foto sederet lokasi yang sudah terendam. Warga pun mengirimkan laporan banjir di lokasi lain dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Warga pun sibuk mengeluarkan perabotan rumah tangga, sepeda motor, dan harta-benda lainnya ke lokasi yang lebih aman. Tercatat 36 Kelurahan di Jakarta diterjang banjir dengan ketinggian air bervariasi.
Sejak awal 2020, Jakarta sudah bolak-balik diterjang banjir. Fasiltas publik dan permukiman warga banyak yang kelelep. Wajar bila warga mempertanyakan kinerja Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi terjangan air bah.
Kegelisahan warga bisa dimaklumi, karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta yang setiap tahunnya melimpah dan 2020 lebih dari Rp80 triliun, ternyata hingga kini belum mampu mengatasi banjir.
Menghadapi terjangan banjir, Gubernur Anies Baswedan memang sudah memerintahkan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengerahkan semua alat pengendali banjir. Selain itu petugas harus siaga banjir 24 jam.
Mengerahakan peralatan pengendali banjir dan memerintahkan petugas siaga 24 jam itu memang sudah seharusnya. Tetapi Pemprov DKI Jakarta butuh upaya jitu lainnya.
Mengatasi banjir di Jakarta memang perlu waktu panjang dan biaya gede. Tetapi jangka pendek seperti mengeruk kali, waduk, dan saluran mutlak harus dilakukan.
Silakan cek kali-kali dan waduk-waduk di Jakarta, kondisinya sebagian besar dangkal dan menyempit. Waduk misalnya, idealnya kedalamannya 7 meter, nyatanya di lapangan rata-rata cuma 3 meter.
Mengerahkan peralatan pengendali banjir dan petugas siaga 24 jam, bila kali dan waduk dangkal, serta saluran air mampet dipastikan Jakarta tetap saja terendam banjir.
Wajar bila warga selalu was-was terhadap tamu tak diundang berupa banjir. Mereka pun mempertanyakan solusinya agar Jakarta tidak terus menerus kebanjiran. Saatnya dicari terobosan serius yang lebih efektif!@*