GEDUNG beratapkan baja ringan, berulang kali ambruk akibat menyalahi konstruksi. Kali ini menimpa SDN Gentong Kabupaten Pasuruan (Jatim), saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Seorang murid dan guru tewas karenanya. Jangan-jangan musibah itu terjadi juga karena kontraktor ingin mbathi (cari untung) kebanyakan. Pada masa penjajahan Belanda, infrastruktur pemerintah berupa jembatan dan bendungan digaransi untuk masa 100 tahun. Setelah merdeka, bisa tahan 50 tahun sudah hebat betul. Bahkan karena kontraktornya ingin mbathi banyak,sering nyolong spesifikasi material yang harus dipakai. Resikonya, masa pakai bangunan bisa menjadi lebih pendek. Banyak kejadian, dipakai setahun 2 tahun sudah rusak. Kemarin kejadian di SDN Gentong, Gadingrejo kota Pasuruan. Gedung yang baru diperbaiki 2 tahun lalu itu ambruk bagian atapnya. Tragisnya, musibah terjadi saat berlangsung kegiatan belajar-mengajar. Akibatnya seorang peserta didik –begitu istilah kerennya sekarang– dan pemberi didik (guru) tewas, sementara 11 peserta didik lainnya luka-luka. Gedung SDN Gentong baru direhab 2 tahun lalu (2017). Ketika musibah terjadi, yang ambruk hanya bagian atapnya saja, yang terbuat dari baja ringan. Peristiwa sejenis sering terjadi, gara-gara konstruksi yang salah. Jarak kuda-kuda paling aman sekitar 70-80 cm, tapi kontraktor memberanikan diri 100 Cm atau lebih. Model begini bahaya selalu mengintai. Tapi sudah bukan rahasia lagi, kontraktor klas kacangan terpaksa melakukan itu gara-gara jadi korban birokrasi para pemangku kekuasaan. Untuk memperlancar perijinan dan tender, harus pandai-pandai menyervis pejabat. Padahal, dana yang dikeluarkan itu pada akhirnya dibebankan pada nilai proyek itu juga. Itulah hebatnya birokrasi Indonesia. Semakin banyak simpulnya, bukan sekedar untuk memperketat pengawasan, tapi juga dijadikan sumber keuangan. Maka Wapres Boediono di era SBY pernah mengatakan, birokrasi di Indonesia bikin berat di ongkos. Tanpa birokrasi Rp100.000 beres, dengan birokrasi bisa menjadi Rp200.000. Maklum, segala lini ingin mbathi. Maka untuk memperpendek simpul birokrasi, Presiden Jokowi mulai tahun 2020 akan memangkas jabatan aselon 3 dan 4, sehingga cukup aselon 1 dan 2 saja. Bakal banyak pejabat bertumbangan. Memang bisa bikin sederhana birokrasi, tapi dampak lain banyak pula yang frustasi karena kehilangan peluang cari…..komisi. (gunarso ts)

Atap SDN Ambruk di Pasuruan Pemborong mBathi Kegedean?
Rabu 06 Nov 2019, 07:57 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

Ulasan Samsung Galaxy A17 5G, HP Rp3 Jutaan Layar AMOLED dengan Dukungan Update OS Jangka Panjang
Jumat 19 Sep 2025, 21:15 WIB
Nasional
Pemerintah Tak Tambah Kuota Impor, Bahlil Arahkan SPBU Swasta Beli Base Fuel ke Pertamina
19 Sep 2025, 21:10 WIB

JAKARTA RAYA
Diduga Dendam Dirundung, Remaja Serang Santri hingga Tewas di Bogor
19 Sep 2025, 21:08 WIB



OLAHRAGA
Fakta Menarik Jelang Duel PSM Makassar vs Persija Jakarta, Mana Tim Terbaik?
19 Sep 2025, 20:49 WIB



TEKNO
Samsung Galaxy A17 5G vs POCO X7 5G, Mana yang Lebih Layak Dipilih dengan Selisih Rp150 Ribu?
19 Sep 2025, 20:35 WIB

Nasional
7 Jalan Tol Baru Segera Beroperasi, Jalur Jakarta - Cikampek II Salah Satunya
19 Sep 2025, 20:31 WIB

JAKARTA RAYA
Berhasil Susutkan Kemacetan TB Simatupang hingga 24 Persen, Apakah Kebijakan Tol Gratis Fatmawati Akan Diperpanjang?
19 Sep 2025, 20:30 WIB


OTOMOTIF
Strategi Berlangganan Baterai VinFast, Mobil Listrik Lebih Gampang Dimiliki
19 Sep 2025, 20:14 WIB

JAKARTA RAYA
Pencurian Modus Lempar Bola di Halte Transjakarta Terungkap, Dilakukan 4 Pelaku
19 Sep 2025, 20:10 WIB



JAKARTA RAYA
Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Dikebut, Progres Konstruksi dan Pembebasan Lahan Hampir Rampung
19 Sep 2025, 19:54 WIB


EKONOMI
Info Bansos PIP 2025: Besaran Dana, Syarat, dan Cara Pencairan untuk SD, SMP, SMA
19 Sep 2025, 19:50 WIB

