Sudinhub Jakarta Timur akan Bersihkan Odong-odong di Wilayahnya.

Rabu 23 Okt 2019, 07:22 WIB

JAKARTA –  Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur akan segera menertibkan odong-odong yang ada di wilayahnya. Surat larangan pun segera diterbitkan untuk menghentikan kendaraan yang sangat membahayakan warga tersebut. Kepala Seksi Angkutan Jalan Sudinhub Jakarta Timur, Umbul Gunawan mengatakan, pihaknya akan segera mengeluarkan surat edaran terkait larangan pengoperasian odong-odong di wilayah Jakarta Timur. Surat itu sendiri akan disebar kepada tiga pihak yang selama ini menjalankan bisnis tersebut. "Penyebaran surat edaran nomor 5128/-1.819.1 tersebut dilakukan seiring dengan sosialisasi pelarangan," katanya, Selasa (22/10/2019). Dikatakan Umbul, surat edaran larangan odong-odong dikeluarkan setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi pada Senin (21/10) lalu. Pasalnya dari hasil rapat menyebutkan odong-odong dinilai berbahaya atas pelanggaran over dimension dan kelebihan dimensi serta muatan. "SOP terkait penertiban kendaraan bermotor modifikasi tanpa izin masih dirancang oleh Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta," tuturnya. Dari dikeluarkannya surat larangan itu, kata Umbul, nanti pihaknya akan memberikan sangsi stop operasi (SO) hingga larangan pengambilan unit kendaraan. Dimana nantinya akan diperingatkan sampai tiga kali bila masih kedapatan beroperasi di jalan arteri, akan di stop operasi. "Kalau masih juga bandel setelah tiga kali stop operasi, akan dilakukan scrapping," tegasnya. Terkait itu, Awaludin (52) seorang pengemudi odong-odong di Jalan Inspeksi Kali Ciliwung, Kampung Melayu mengatakan, bahwa ia sudah mengetahui akan adanya rencana tersebut. Ia pun hanya bisa pasrah dan bingung untuk mencari nafkah. "Iya sudah tahu. Tapi enggak tahu kapan mau dilarang. Katanya sih gara-gara mobilnya dimodifikasi," tuturnya. Awaludin menambahkan, ia pun juga mengaku heran atas rencana tersebut. Pasalnya, selama ini belum ada kejadian menonjol yang disebabkan dari beroperasinya odong-odong. "Kita bawanya pelan-pelan, itu juga cuma disekitaran bantaran kali saja. Jadi nggak terlalu berbahaya," ungkapnya. Ditambahkan Awaludin, saat ini ia bersama 24 pengemudi odong-odong lainnya menjalankan bisnis itu untuk mencari makan. Dimana sehari-hari, ia beroperasi mulai dari Jembatan Tongtek-Jalan Inspeksi Kali Cilwung-Kampung Melayu-Jalan Jatinegara Barat-Jembatan Tongtek. "Penumpangnya kan juga orang-orang sini. Mereka kebanyakan ibu-ibu yang mau ke Pasar Mester atau anak-anak yang mau ke SD Bali Mester 06," pungkasnya. (Ifand/tri)


Berita Terkait


News Update