Office Boy Juga Bisa Jadi PNS

Senin 14 Jan 2019, 15:29 WIB

SAADI, 53, tidak pernah bermimpi bisa menjadi pegawai negeri, apalagi bercita-cita. Baginya bisa bekerja apa saja, sudah disyukuri. Hal ini mengingat dirinya hanya seorang lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat SD. Namun, takdir menentukan lain, lelaki kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini, kini menjadi PNS di lingkungan Pemkot Jakarta Pusat. "Saya benar-benar sangat bersyukur, karena tidak pernah menyangka bisa jadi PNS. Bermimpipun tidak, apalagi cita-cita. Ini merupakan takdir dari Allah SWT dan rezeki bagi istri dan anak-anak," ujarnya saat ditemui di kantor Walikota Jakpus, kemarin. Sejak kecil Saadi tinggal di kampung di daerah Cilacap. Dia hanya mengenyam pendidikan hingga lulus MI. Sejak lulus hingga usia 23 an tahun, kerjanya mencangkul di sawah membantu ke dua orang tuanya. Tahun 1984, saudaranya yang bekerja sebagai petugas cleaning servis atau Office Boy (OB) di kantor Walikota Jakarta Pusat mengajak ke Jakarta untuk bekerja sebagai OB. Saadipun, ikut dan bekerja sebagai OB dan tugasnya khusus melayani dan membersihkan di ruang kerja walikota dan wakil walikota. Tidak hanya itu, dia juga melayani para pejabat untuk bermain tenis. Saat itu, Saadi mendapatkan gaji sebesar Rp 90 ribu/bulan. Tahun 1988, dia menikah, karena gajinya tidak cukup untuk sementara istrinya tinggal di kampung. Pada tahun yang sama ada informasi penerimaan CPNS. Berbekal ijazah MI tersebut, Saadi mendaftar. Ternyata berhasil lolos dan diterima menjadi CPNS dan mendapatkan SK CPNS pada Maret 1989 dan bertugas di lingkungan Setko Jakarta Pusat. "Saya waktu itu, sangat senang dan bersyukur karena bisa masuk jadi PNS," ujarnya. Ke dua orang tuanya tidak percaya saat diberitahu, kalau dirinya bisa menjadi PNS. "Orang tua tidak percaya, menurutnya mana mungkin orang yang kerjanya nyangkul di sawah dan hanya lulusan SD bisa jadi pegawai negeri," jelas Saadi. Termasuk para tetangganya di kampung juga tidak percaya, kalau dirinya bisa masuk jadi PNS. "Orang tua baru percaya, setelah SK CPNS saya perlihatkan. Mereka sangat senang," katanya. MEMBELI RUMAH Sejak menjadi PNS kehidupannya yang dulu pas-pasan secara perlahan mulai berubah. Dirinya bisa membantu orang tuanya di kampung. Keluarganya juga pindah ke Jakarta dan bisa membeli rumah. Bahkan, dirinya juga mulai bersekolah lagi yaitu mengikuti kejar paket  B dan C sehingga bisa mempunyai ijazah SMP dan SMA. Saadipun tidak langsung puas, berbekal ijazah SMA dari kejar paket C, dirinya masuk ke perguruan tinggi dan berhasil meraih gelar sarjana. Sehingga meningkatkan golongan kepangkatannya sebagai PNS. Tidak hanya itu, dua anaknya juga sudah berhasil meraih gelar sarjana. Sekarang tinggal satu lagi yang masih kuliah. Menurut Saadi, dalam menjalani kehidupan tidak boleh ada kata menyerah atau putus asa. Semuanya harus dijalani dengan sabar dan ikhlas, karena semua Alloh SWT yang menentukan.(tarta/ruh)


News Update