JAKARTA - Kualitas komponen belt drive atau V-Belt berbahan karet dalam motor matik disoal Kementerian Perindustrian, seiring tingginya penggunaan kendaraan roda dua sebanyak 4,5 juta unit motor matik atau 82% total penjualan motor sepanjang 2017.
"Kualitas serat karet dan sifat reologi komponen v-belt perlu dimaksimalkan karena penggunaan motor matik yang semakin tinggi," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Menurutnya, pemerintah ikut bertanggungjawab akan kebutuhan industri nasional. "Karenanya upaya (meningkatkan kualitas) ini dapat memacu daya saing produk otomotif nasional di tingkat domestik dan global."
Untuk itulah ia mengapresiasi Balai Besar Kulit Karet & Plastik (BBKKP) Yogyakarta melakukan penelitian dan pengembangan terhadap V-Belt, komponen yang berfungsi memindahkan tenaga mesin ke roda.
BBKKP Yogyakarta & PT Bando Indonesia meriset beragam variasi perbandingan polimer Natural Rubber (NR) dan Compression Rubber (CR). Disamping menggunakan sulfur & akselerator untuk menghasilkan karet dengan sifat reologi yang baik sehingga mampu melekat sempurna, yang bersifat biodegradable, mudah diproses, tidak beracun, serta lebih ringan.
"Potensi penyerapan serat alam berasal dari luas areal perkebunan karet dalam negeri yang mencapai 3,6 juta hektare dan produksi sebesar 3,6 juta ton pada 2017, yang mendukung program hilirisasi produk berbasis karet,” tutupnya. (rinaldi/tri)