Menikahi Janda Dua Anak Kok Hanya Mau Emaknya

Minggu 25 Feb 2018, 06:15 WIB

AGUS Saptono, 35, ini aneh. Mau nikahi Rini, 30, janda beranak dua, kok hanya sayang sama emaknya. Terhadap dua anak tirinya sama sekali tak peduli. Tentu saja Rini jadi makan hati. Ketimbang mengorbankan dua anaknya, dia memilih cerai saja dengan Agus yang mentalnya tidak bagus itu. Banyak lelaki ego, yang hanya mementingkan diri sendiri. Ketika berani menikahi janda yang sudah punya buntut, tapi tak mau berbagi pada anak bawaan istri. Bahkan banyak anak tiri yang diintimidasi oleh suami baru ibunya, gara-gara mengganggu kenyamanan saat bercengkerama dengan emaknya. Padahal kalau memang lelaki bermoral, sayang sama emaknya harus sayang pula sama anaknya. Kelakuan Agus Saptono dari Gubeng Kertajaya, Surabaya, seperti itu. Egoisnya minta ampun. Tahu bahhwa istrinya masih punya dua anak balita, 4 dan 2 tahun, dia melarang kedua bocah itu bermanja-manja dengan ibunya. Jika dia sedang butuh, Rini ibunya kedua bocah didekemi saja di kamar, tak peduli anak-anak balita itu menangis di luar. Suami pertama Rini meninggal karena kecelakaan. Dia kemudian harus membesarkan sendiri dua anaknya tersebut. Kebetulan janda muda ini berwajah cantik, sehingga begitu dilempar ke pasar langsung banyak peminatnya. Mereka bersaing untuk mendapatkan cinta janda yang masih seksi menggiurkan. Meski pernah turun mesin, tapi bodi masih full kaleng dan surat-surat komplit. Tapi begitu tahu Rini janda beranak dua, banyak kontestan yang mundur. Tinggal satu lelaki yang masih bertahan, namanya Agus Saptono. Rini pun siap menerima lelaki ini, tapi harus ada penegasan lebih dulu, sebelum dideklarasikan cintanya. “Mas Agus, sampeyan cinta sama saya saja, apa juga pada anak-anakku?” kata Rini mengetes. Waktu itu Agus Saptono menjawab, cinta dua-duanya. Senang sama emaknya juga siap merawat anaknya. Legalah Rini, dia siap menerima lelaki itu sebagai jodoh yang dikirimkan Allah Swt untuknya. Hanya sayang, waktu itu pakta integritas tersebut tidak tertulis, hanya lisan saja. Rini tidak tahu bahwa Agus Saptono bermental seperti politisi, yang bisa omong mencla-mencle, sesuai dengan kepentingan partai. Hal ini dibuktikan sebulan setelah menikah. Agus Saptono yang ngakunya sayang pada anak-anak tiri, mulai kelihatan aslinya. Misalnya saja, jika bepergian, kedua bocah itu tak boleh ikut, mending dititipkan pada tetangga. Malam hari demikian juga. Kedua bocah itu tak boleh sekamar dengan ibunya, mereka harus tidur di kamar lain. Maka jika suami sudah tidur, Rini mengalah tidur bersama anak-anak. Nah, ketika nglilir Agus Saptono sering kelabakan, yang dikeloni dikira istri ternyata guling tanpa makna. Paling menyakitkan. Agus Saptono suka memberikan oleh-oleh ini itu buat istri. Tapi tak pernah membawa oleh-oleh buat anak tirinya. Ngasih uang jajan juga tidak pernah. Bahkan melihat bakul durian lewat, ketika anak-anak minta dibelikan, jawab Agus Saptono enteng saja, “Nggak usah, besok nanam sendiri, kamu boleh makan sepuasnya.” Ceilah, penginnya sekarang kok suruh tunggu miniamal 15 tahun. Tambah-tambah Agus Saptono ini suka kasar pada anak-anak. Maka ketimbang anak-anaknya ada yang jadi korban seperti banyak terjadi sekarang ini, Rini memantapkan tekad bercerai saja. Karenanya dia menghadap ke Pengadilan Agama Surabaya, mendafarkan gugatan cerai. Agus Saptono jadi manyun lagi dong! (JPNN/Gunarso Ts)


News Update