Harga Naik, Pemilik KJP Boleh Beli Telur Murah

JAKARTA (Pos Kota) - Meski di pasar umum harga telur membubung tinggi, namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tak perlu khawatir. Pasalnya pemerintah tetap mendistribusikan telur murah kepada warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang juga berlaku bagi pekerja harian lepas (PHL). Diakui Sandi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah jenis sembako, termasuk telur ayam mulai menanjak. "Namun perlu diketahui dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah melalui BUMD bidang pangan berupaya memperbanyak suplai sembako dan menjual sembako bersubsidi kepada MBR yang terdiri dari keluarga yang anaknya memiliki KJP serta para PHL di jajaran Pemprov DKI," ujar Sandi, Jumat (22/12). Sandi juga telah memantau kondisi lapangan bahwa saat ini harga telur ayam sudah tembus Rp 28 ribu/kilogram. Pada hari biasa harga telur paling mahal Rp 20 ribu, namun sejak pekan lalu naik ke Rp 22 ribu, lalu Rp 24 ribu, dan terkini Rp 28 ribu. "Tapi warga MBR tidak usah khawatir. Saya jamin mereka tetap dapat membeli telur murah yakni Rp 15 ribu," kata Sandi. Untuk menekan harga sembako Pemprov DKI melalui BUMD PD Dharma Jaya dan Food Station Tjipinang Jaya terus berupaya memperbanyak stok, baik mendatangkan langsung dari daerah produsen maupun gudang penyimpanan di pasar induk. Sandi menyebutkan untuk beras, pihak Tjipinang Jaya baru saja mengeluarkan stok sebanyak 20 ribu ton. Sedangkan PD Dharma Jaya juga mengeluarkan cadangannya sekitar 20 persen dari kebutuhan sehari-hari warga. Firmanudin salah satu pemegang KJP mengaku tidak terkena dampak langsung dari kenaikan sembako. "Saya tiap bulan beli sembako bersubsidi, bukan beli di pasar umum. Jadi, harganya jauh lebih murah. Paket sembako yang dibeli terdiri dari beras atau tepung terigu, gula pasir, dan minyak goreng. Sedangkan daging ayam kadang-kadang juga dapa murah," ujar warga Kemayoran. (joko/b)