Tidak Terima Dikriminalisasi, Dokter Diminta Pasang Pita Hitam di Lengan

JAKARTA (Pos Kota)- Seluruh dokter di Indonesia diimbau kenakan pita hitam di lengan kanannya selama tiga hari berturut-turut sebagai bentuk keprihatinan atas dipidananya tiga dokter kandungan di kota Manado. Ini sekaligus sebagai bentuk penolakan terhadap kriminilisasi profesi dokter dalam menjalankan tugasnya. Ketua Umum PB IDI dr Zaenal Abidin menjelaskan pidana terhadap tiga dokter kandungan di Manado bermula dari kasus operasi sectio caesaria sito atas pasien bernama Julia Fransiska Makatey (25) pada 2010. Pasien yang datang dalam kondisi gawat tersebut tewas setelah mendapatkan tindakan operasi caesaria. Ketua PB IDI dr Zaenal Abidin mengatakan sudah menerjunkan tim dokter ke lokasi untuk mempelajari kasus dugaan malprakrik tersebut. "Saya yakin mereka tidak salah, karena apa yang dilakukan dokter tersebut dalam rangka menyelamatkan jiwa pasien,," ujar Zaenal di Jakarta, Senin (18/11). Dugaan malpraktik tersebut telah mengakibatkan dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG ditahan oleh Kejaksaam Tinggi Sulawesi Utara sejak 8 November lalu bersama dua rekannya dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian. Dokter melakukan tindakan sectio caesaria sito dijelaskan Zaenal karena riwayat gawat janin, setelah sebelumnya Julia dirujuk dari puskesmas. Beberapa hari setelah dilakukan operasi, Julia meninggal dunia akibat masuknya angin ke jantung atau emboli udara. Dokter Dewa Ayu dijebloskan ke tahanan berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap oleh Mahkamah Agung, Nomor 365.K/Pid/2012 tertanggal 18 September 2012. aenal menjelaskan PB IDI sudah berkirimi surat agar Kemenkes memberikan perhatian terhadap kasus tersebut. Sebab jika dibiarkan maka akan menjadi preseden buruk bagi profesi kedokteran. "Kalau tanpa penyelesaian tentu dokter tidak ada lagi yang mau melakukan tindakan kegawatdarutan," jelas Zaenal. Selain berkirim surat, tim advokasi PB IDI juga telah mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus tersebut kepada Kejakgung. IDI telah meminta dokter untuk tidak melakukan tindakan mogok kerja karena kasus tersebut. (Inung)