YLKI Minta Tenggelamnya Kapal Wisata di Labuan Bajo Diusut Tuntas

Senin 29 Des 2025, 12:29 WIB
Pencarian kapal KM PUtri Sakinah di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (Sumber: X/@ Meta80ki)

Pencarian kapal KM PUtri Sakinah di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (Sumber: X/@ Meta80ki)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta, insiden tenggelamnya kapal wisata phinisi KM Putri Sakinah di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, diusut tuntas.

YLKI menilai, penyebab kecelakaan tersebut harus dipastikan faktor force majeure atau unsur kelalaian manusia.

“Keselamatan konsumen tidak boleh ditawar. Setiap wisatawan berhak mendapatkan perlindungan maksimal saat menggunakan jasa pariwisata, termasuk transportasi laut,” kata Ketua YLKI, Niti Emiliana dalam keterangannya, Senin, 29 Desember 2025.

Niti mendorong adanya audit independen terhadap kelayakan teknis kapal wisata, termasuk memastikan KM Putri Sakinah telah mengantongi izin operasional dan lulus uji laik berlayar. Menurutnya, kapal yang memenuhi standar teknis dan laik operasi merupakan fondasi utama untuk menjamin keselamatan konsumen.

Baca Juga: Kronologi Tenggelamnya Kapal Wisata di Labuan Bajo yang Menewaskan Pelatih Valencia dan 3 Anaknya, Ini Profil Fernando Martin Carreras

Selain itu, ia menekankan hak konsumen untuk memperoleh informasi yang transparan terkait kondisi cuaca sebelum keberangkatan. Pelaku usaha jasa wisata diminta tidak memaksakan pelayaran jika kondisi cuaca tidak mendukung, terutama di tengah tingginya mobilitas wisatawan saat musim liburan.

“Jangan sampai tingginya permintaan wisata mengorbankan keamanan dan keselamatan konsumen. Perlindungan konsumen harus menjamin adanya refund penuh atau penjadwalan ulang tanpa potongan biaya jika pelayaran dibatalkan karena faktor cuaca,” ujarnya.

YLKI juga meminta pertanggungjawaban penuh dari pelaku usaha jika terbukti adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut. Konsumen yang selamat berhak mendapatkan pendampingan pemulihan trauma, kompensasi atas kerugian yang dialami, serta kejelasan klaim asuransi yang tidak berbelit-belit.

Di samping itu, ia mengingatkan, Labuan Bajo bukan sekadar destinasi wisata nasional, tetapi wajah pariwisata Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, penanganan cepat dan tepat dari pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Dishub Jakarta Tambah 4 Kapal Wisata ke Kepulauan Seribu Jelang Libur Nataru

“Tingginya demand di sektor pariwisata harus diimbangi dengan penguatan perlindungan konsumen. Ini penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan serta menghadirkan pelaku usaha pariwisata yang bertanggung jawab,” ucapnya.

Berdasarkan informasi terkini, satu jenazah korban tenggelam kapal ditemukan, Senin, 29 Desember 2025. Korban berjenis kelamin perempuan itu dievakuasi ke RSUD Komodo Labuan Bajo.

Sementara itu, tiga penumpang yang hilang masih dalam proses pencarian. Kapal tersebut ditumpangi 11 orang, tujuh di antaranya ditemukan selamat.


Berita Terkait


News Update