TPS Liar Ditutup PLT Bupati Bekasi, Sampah Menumpuk di Halaman Kantor Kelurahan Kebalen

Senin 29 Des 2025, 17:06 WIB
Tumpukan sampah rumah tangga menggunung di halaman Kantor Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin 29 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika.)

Tumpukan sampah rumah tangga menggunung di halaman Kantor Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin 29 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika.)

Sarifudin mengungkapkan, dirinya sempat meminta para tukang sampah mencari solusi ke pihak Kelurahan Kebalen. Namun saat mereka mendatangi kantor kelurahan, lurah tidak berada di tempat.

“Ini sampah yang di Kelurahan Kebalen, bukan sampah luar. Yang ngangkut anak-anak Kelurahan Kebalen. Makanya anak-anak pada kemari minta solusi sama Lurah, tapi lurahnya belum datang sampai saat ini. Alasannya katanya rapat di Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, solusi sementara yang disampaikan pihak kelurahan adalah mengerahkan satu unit truk dari UPTD untuk mengangkut sampah. Namun, hingga kini belum ada kepastian solusi jangka panjang.

Baca Juga: Cegah Kelelahan Kerja, Sopir Truk Sampah Bantargebang Jalani Skrining Kesehatan

“Besok juga akan kemari lagi anak-anak karena belum ada solusinya. Kalau tidak ada solusinya mungkin anak-anak melakukan hal serupa,” ujarnya.

Sarifudin juga menyebutkan bahwa sebelumnya KMPS bekerja sama dengan UPTD 1 Kabupaten Bekasi untuk pengangkutan sampah residu ke TPA Burangkeng. Namun kerja sama tersebut telah berakhir pada tahun 2025 dan tidak diperpanjang.

“Kalau kemarin kan memang kami ada sama UPTD 1 kolaborasi. Sampah residunya kami buang ke Burangkeng melalui UPTD 1. Tapi sekarang kontraknya sudah habis dan tidak diperpanjang sama UPTD,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah setempat segera memberikan solusi konkret agar sampah rumah tangga tidak kembali menumpuk di sekitar kantor kelurahan.

Baca Juga: Pembangunan PSEL di TPA Galuga Bogor, Energi Listrik dari Sampah Dimulai 2026

“Harapannya pemerintah ini bisa kasih solusinya yang terbaik gimana. Apakah ditaruhin L-Bak (bak sampah) sebanyak tiga atau dua biar diangkut setiap hari. Jadi sampah tidak menumpuk di lahan seperti ini,” katanya.

Sarifudin menegaskan, sampah tersebut berasal dari warga Kelurahan Kebalen dan diangkut oleh warga setempat yang dibayar melalui RT/RW

“Kalau izin mendirikan bangunan saya ada. Tapi izin untuk mengelola sampahnya itu belum. Makanya kami disuruh bikin. Ini sedang kami ajukan ke kelurahan, tapi belum berani tanda tangan,” ungkapnya.


Berita Terkait


News Update