Puluhan Produsen Mobil China Terancam Gugur, 2026 Jadi Tahun Penentuan

Senin 29 Des 2025, 15:48 WIB
Ilustrasi Puluhan produsen mobil China terancam mengalami kebangkrutan. (Sumber: Istimewa)

Ilustrasi Puluhan produsen mobil China terancam mengalami kebangkrutan. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Industri kendaraan listrik (EV) China diperkirakan memasuki fase paling menentukan pada 2026.

Sejumlah analis menilai, puluhan produsen mobil listrik lokal berada di persimpangan hidup atau mati akibat tekanan penurunan permintaan domestik dan berakhirnya berbagai insentif pemerintah.

Sekitar 50 produsen EV yang hingga kini belum membukukan keuntungan disebut menghadapi pilihan sulit, mulai dari memangkas skala bisnis hingga menghentikan operasional.

Pasar otomotif China diproyeksikan mengalami perlambatan seiring kelebihan kapasitas produksi yang belum terserap serta melemahnya daya beli konsumen.

Baca Juga: Jetour Harap Insentif Otomotif 2026 untuk Genjot Penjualan Mobil

“Waktu tidak berpihak pada para pemain yang mobilnya tidak mampu menarik minat pengemudi muda. Kinerja tahun depan akan sangat krusial bagi sebagian besar pabrikan mobil listrik yang masih merugi,” ujar Qian Kang, pemilik pabrik printed circuit board otomotif di Zhejiang bagian timur, dikutip dari Channel News Asia.

Tekanan industri juga diperparah oleh berakhirnya subsidi tunai dan insentif pajak. Para analis memperkirakan pengiriman kendaraan listrik China tetap berpotensi turun pada 2026, meski produsen gencar memberikan potongan harga demi menjaga volume penjualan.

Pemerintah China dijadwalkan mengumumkan pada Januari 2026 apakah program subsidi tukar tambah senilai 20.000 yuan atau sekitar Rp47 juta akan diperpanjang.

Sementara itu, pembeli EV saat ini masih menikmati pembebasan pajak pembelian sebesar 10 persen. Mulai Januari, tarif pajak akan kembali dikenakan sebesar 5 persen dan meningkat bertahap hingga 10 persen pada 2028.

Baca Juga: Kaleidoskop Otomotif 2025: Daftar Motor Bekas yang Harganya Meroket

Dari sisi proyeksi, Deutsche Bank memperkirakan total pengiriman kendaraan di China akan turun sekitar 5 persen pada 2026. JPMorgan bahkan memprediksi penurunan penjualan mobil, baik konvensional maupun listrik, di kisaran 3 hingga 5 persen.


Berita Terkait


News Update