"Secara umum kendaraan relatif aman. Tapi tadi ada satu bus yang menggunakan ban vulkanisir. Masih kami toleransi karena dipasang di sumbu belakang. Kalau di sumbu depan wajib diganti," kata Heri.
Tak hanya itu, Dishub juga menertibkan bus yang masih nekat memakai klakson basuri atau telolet. Menurut Heri, klakson tersebut tidak sesuai standar dan berbahaya.
"Klakson yang tidak standar langsung kami lepas dan segel. Suaranya bisa lebih dari 118 desibel dan tersambung ke sistem pengereman angin. Tadi ada satu bus yang langsung kami cabut klaksonnya," ujarnya.
Petugas mengimbau para pemilik dan pengemudi bus wisata agar memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum membawa penumpang, demi perjalanan liburan yang aman dan nyaman.
