Obrolan Warteg: Gunakan Senyum untuk Kebaikan, Bukan Keburukan

Sabtu 27 Des 2025, 07:32 WIB
Obrolan Warteg akhir pekan. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Obrolan Warteg akhir pekan. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Tidak biasanya mas Bro menebarkan senyum lebar ketika memasuki warteg hari ini. Bersama dua sohibnya, bung Heri dan bang Yudi, ketiganya merupakan pelanggan tetap warung makan itu.

Bahkan, senyuman manis ditebarkan kepada siapa saja yang sempat bertatap muka dengannya. Hal yang jarang terjadi.

“Tumben Bro, hari ini kamu banyak senyum abis menang lotre?” tanya Yudi mengawali obrolan warteg.

“Hari gini nggak ada zaman lotre kali. Tapi kalau sejak tadi kawan kita ini banyak senyum memang agak aneh. Biasanya cemberut, apalagi kalau utang di warteg sudah menumpuk,” tambah Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Perkuat Satu Rasa, Satu Karsa

“Kalian ini paling demen nyindir teman sendiri. Saat cemberut, diminta banyak senyum. Giliran sudah banyak senyum dibilang aneh,” jawab mas Bro.

“Bukan begitu Bro. Kami bersyukur punya sahabat yang tadinya mahal senyum menjadi murah senyum. Kata pak ustaz: Senyum itu sedekah,” kata Heri.

“Nah, sudah tahu, senyum itu sedekah, mengapa dipersoalkan,” kata mas Bro.

“Maksudnya jangan sampai kebablasan.Tadi ada ibu-ibu menjadi jengah dan melengos buru-buru pergi karena bolak-balik kau ajak senyum. Tadinya mau maksi di sini batal, rugi nih warteg,” urai Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Menangkis Hoaks

“Jika senyum dimaknai sebagai sedekah, ibadah sederhana yang berpahala - ini masih kata pak ustad, maka harus dilandasi dengan keikhlasan dan ketulusan, semata hanya karena Allah. Bukan karena yang lain-lain,” kata Heri.


Berita Terkait


News Update