Ojol Nyaris Jadi Korban Begal di Cikarang Bekasi, Aksi Terekam CCTV

Senin 22 Des 2025, 15:47 WIB
Tangkapan layar CCTV yang merekam aksi pembegalan seorang ojek online di Jalan Pantura, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. (Sumber: istimewa)

Tangkapan layar CCTV yang merekam aksi pembegalan seorang ojek online di Jalan Pantura, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. (Sumber: istimewa)

CIKARANG SELATAN, POSKOTA.CO.ID – Seorang pengemudi ojek online (ojol) nyaris menjadi korban aksi begal di Jalan Pantura, tepatnya di Kampung Kosambi, Desa Tanjungbaru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Minggu 21 Desember 2025 sekitar pukul 02.03 WIB.

Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV yang terpasang di sebuah bengkel yang tak jauh dari lokasi kejadian. Dalam rekaman, terlihat korban dipepet oleh para pelaku yang diduga berjumlah empat orang dan menggunakan dua sepeda motor.

Beruntung, korban berhasil menyelamatkan diri sehingga sepeda motor yang dikendarainya gagal dibawa kabur oleh para pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Timur, Iptu Arnandha Hadi Pranata, membenarkan adanya peristiwa tersebut. 

Baca Juga: UMK Bekasi Berpotensi Naik, Wali Kota Pastikan Ikuti Ketentuan Pemerintah Pusat

Ia mengatakan pihak kepolisian telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), meski hingga kini korban belum membuat laporan resmi.

“Saat beritanya viral di media sosial, kemarin kami langsung cek TKP. Untuk korbannya belum dilaporkan, dan masih lidik. Mungkin sore ini mau bertemu dengan korban,” ujar Arnandha, Senin 22 Desember 2025.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, para pelaku diduga merupakan kelompok yang kerap beraksi di wilayah Bekasi. Mereka memiliki ciri khas tertentu dalam menjalankan aksinya.

“Mereka biasanya beraksi kira-kira 3 sampai 4 orang. Biasanya menggunakan golok dan celurit kecil yang jadi ciri khas kelompok mereka,” kata Arnandha.

Baca Juga: Kota Bekasi Dapat Bantuan Pusat untuk Atasi Sampah di TPST Bantargebang, Tri Adhianto: Programnya Pak Prabowo

Sementara itu, warga sekitar mengungkapkan bahwa kondisi penerangan jalan di lokasi kejadian kerap tidak berfungsi, terutama pada malam hingga dini hari. Hal tersebut dinilai meningkatkan potensi terjadinya aksi kejahatan.


Berita Terkait


News Update