Harga Ayam dan Telur Naik, Wagub Rano Karno Pastikan Stok Pangan Jakarta Tetap Aman

Senin 22 Des 2025, 15:40 WIB
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno saat melakukan peninjauan langsung ke Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Senin, 22 Desember 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno saat melakukan peninjauan langsung ke Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Senin, 22 Desember 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur Jakart, Rano Karno memastikan stok pangan di Ibu Kota dalam kondisi aman dan mencukupi menjelang perayaan Nata dan Tahun Bar (Nataru) 2025/2026.

Namun ia menyebutkan ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti ayam dan telur.

"Masalah stok pangan dulu. Alhamdulillah stok cukup, artinya ada dan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Jakarta bisa terpenuhi," ucap Rano saat melakukan peninjauan langsung ke Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, pada Senin, 22 Desember 2025.

"Walaupun memang ada komponen beberapa harga yang naik seperti ayam misalnya. Kemudian tadi juga seperti telur juga naik," katanya. 

Baca Juga: Kades di Bogor Klarifikasi Tuduhan Praktik Ilegal yang Dilayangkan Wartawan Bodong

Menurutnya, kenaikan harga ayam dan telur tersebut tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh momentum Nataru.

"Tapi memang sudah 4-5 bulan lalu harga ayam memang meningkat. Kalau telur juga seperti itu," ujar Rano. 

Terkait jaga stabilitas harga cabai, Rano mengungkapkan bahwa sejak Jumat lalu, Pemprov DKI mulai mendatangkan pasokan cabai dari Aceh untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta.

"Kita sudah memulai hari Jumat kemarin, kita mengambil cabai-cabai yang dari Aceh. Pak Gub juga setuju, kalaulah kita punya contract farming dengan wilayah setempat, kalau memang nanti teman-teman kita, saudara kita di Aceh bisa mengadakan untuk stok cabai di Jakarta, itu akan jauh lebih baik lagi," katanya. 

Baca Juga: Update Harga Pangan Pasar Senen Jakarta, Harga Ayam Naik Rp15 Ribu, Telur Hanya Naik Rp1.000

Rano menyebutkan kebutuhan komoditas cabai di Jakarta sendiri sangat besar, yakni mencapai sekitar 120 ton per hari.

"Kebutuhan cabai Jakarta setiap hari 120 ton. Luar biasa potensinya," kata Rano. 

Selain menjaga stabilitas pasokan cabai, Rano mengungkapkan pihaknya juga menyiapkan Lab untuk mengecek kualitas cabai yang datang ke Jakarta. 

"Selain kita mengontrol masalah kualitas, juga saya tugaskan hati-hati jangan sampai, maaf kadang-kadang kita lalai, misal ada kimia, ada boraks, ada segala macam," kata Rano. 

Baca Juga: Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Warung Kelontong di Mauk Tangerang Dibakar Warga

"Untungnya semua yang namanya institusi pasar di sini bergerak, ada lab segala macam kan. Artinya itu menjadi tanggung jawab kita bersama," lanjut Rano. 

Dalam tahap awal Pemprov DKI telah mendatangkan sekitar 1,4 ton cabai dari Aceh. Cabai tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai pasar di Jakarta dan mendapat respons positif dari masyarakat.

"Kita bisa mendistribusikan cabai-cabai yang memang dari Aceh yang datang ke Jakarta dari Aceh kita ambil 1,4 ton. Dan alhamdulillah ternyata banyak sekali orang yang beli. Kualitasnya cukup baik, sangat baik ya," ungkapnya. 

Dia pun optimistis persediaan kebutuhan pokok di Jakarta dapat mencukupi hingga Januari 2026.

Baca Juga: Pembangunan PSEL di TPA Galuga Bogor, Energi Listrik dari Sampah Dimulai 2026

"Kalau stok ini mudah-mudahan sampai Januari ada. Januari ada kita stok, kita pantau terus dari mulai beras, semua komponen ada, Walaupun memang ada harga yang tidak bisa kita hindari, tadi saya katakan masalah kayak ayam," ujar dia. 

Lebih lanjut, Rano mengatakan Pemprov DKI tengah menyiapkan langkah intervensi, salah satunya melalui program pangan bersubsidi untuk membantu masyarakat dan pelaku usaha menghadapi kenaikan harga.

"Oh iya, kita akan mengadakan pangan subsidi. Kita akan mengadakan pangan subsidi. Inilah makanya setelah ini kita akan Ratas, kita akan membahas, evaluasi kita segera," ucap Rano. 

Ia juga memastikan bahwa program pangan murah, termasuk distribusi cabai dari Aceh, tidak hanya tersedia di Pasar Senen, tetapi juga di seluruh gerai pasar yang ada di Jakarta.

"Semua di gerai-gerai Pasar ada semua. Artinya alhamdulillah dengan 140 ton itu bisa mensuplai pasar seluruh Jakarta," ujarnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update