KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Arus lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Jakarta mengalami peningkatan pada hari pertama pelaksanaan Operasi Lilin 2025.
Polri mencatat lonjakan mobilitas masyarakat seiring dimulainya libur akhir pekan dan mendekati perayaan Natal 2025 serta Tahun Baru 2026.
“Kenaikan arus keluar Jakarta ini menunjukkan mulai meningkatnya pergerakan masyarakat yang meninggalkan wilayah Jabodetabek, seiring awal libur akhir pekan dan menjelang periode Natal dan Tahun Baru,” ujar Juru Bicara Polri dalam Operasi Lilin 2025, Kombes Umi Fadillah, saat dikonfirmasi, Minggu, 21 Desember 2025..
Menurut Umi, berdasarkan data Sabtu, 20 Desember 2025 kemarin, total kendaraan yang keluar Jakarta melalui empat gerbang tol utama mencapai 189.371 unit.
Baca Juga: Polri Pastikan Keamanan Nataru 2025/2026, Tempat Ibadah hingga Stasiun Jadi Fokus Pengamanan
Angka tersebut meningkat 9,20 persen dibandingkan lalu lintas harian rata-rata normal yang berada di angka 173.419 kendaraan.
Sementara itu, arus kendaraan yang masuk ke Jakarta juga mengalami peningkatan. Polri mencatat sebanyak 151.721 kendaraan masuk ke Jakarta, atau naik 4,08 persen dibandingkan kondisi lalu lintas normal.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan hari pertama Operasi Lilin 2024, arus keluar Jakarta tahun ini meningkat 3,60 persen, sedangkan arus masuk justru menurun 1,71 persen.
“Data ini menunjukkan dominasi arus keluar Jakarta pada hari pertama Operasi Lilin 2025. Kondisi tersebut menjadi perhatian kami untuk meningkatkan kesiapsiagaan pengaturan lalu lintas, terutama di gerbang tol utama dan jalur-jalur keluar Jakarta,” jelas Umi.
Selain memantau arus lalu lintas, kata Umi, pihaknya juga mencatat penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas. Pada hari pertama Operasi Lilin 2025 tercatat 53 kejadian kecelakaan, turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 443 kejadian, atau turun sekitar 88,04 persen.
Selain itu, kata Umi, jumlah korban meninggal dunia juga mengalami penurunan dari 68 orang pada 2024 menjadi 8 orang pada 2025. Penurunan serupa turut terjadi pada jumlah korban luka berat dan luka ringan.
