Kasus ini kemudian berkembang menjadi perbincangan serius mengenai etika bermedia sosial, khususnya bagi figur yang diduga berprofesi sebagai pendidik.
Publik menilai seorang guru seharusnya menjadi teladan dalam menghargai perbedaan dan menunjukkan sikap empati terhadap penyandang disabilitas.
Banyak pihak menilai tindakan tersebut mencederai citra dunia pendidikan yang saat ini tengah mengampanyekan lingkungan belajar yang baik dan ramah bagi semua kalangan.
Belum Ada Klarifikasi Resmi dari Pihak Terkait
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pria yang diduga oknum guru tersebut. Identitas pelaku, asal institusi pendidikan, serta kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan juga belum diketahui secara pasti.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa ruang digital bukan tempat bebas dari tanggung jawab moral. Di tengah maraknya konten live streaming, empati dan penghormatan terhadap penyandang disabilitas tetap menjadi nilai yang tidak boleh dikorbankan demi hiburan semata.
