POSKOTA.CO.ID - Tak banyak bicara, langsung melakukan aksi nyata. Itulah yang ditorehkan pengurus Perkumpulan Keluarga Kabupaten Tegal (PKKT) Slawi Ayu.
Begitu kepengurusan hasil pembaruan dikukuhkan Minggu, 14 Desember 2025, tiga program kerja jangka pendek langsung digulirkan, yakni mudik gratis, halal bihalal dan pemberian santunan. Bahkan, kepanitiaan langsung dibentuk.
Belum sepekan, pengurus PKKT dengan ketua umum Darmawan, Ketua Harian Edy Budiyarso dan Sekjen Heri Sisnoto beserta pengurus lain, mengecek tempat yang akan digunakan untuk acara halal bihalal warga Tegal di Jabodetabek.
“Halal bihalal masih tahun depan, kepanitiaan sudah terbentuk, persiapan begitu matang, hingga tempat acara pun telah ditentukan, sudah disurvei lagi” ujar bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Dandan Secantik Apa Pun Boleh, Tapi..
“Baguslah, lebih cepat lebih baik. Kalau sudah bisa dikerjakan dan diselesaikan sekarang, mengapa menunggu hari menjelang,” ujar Yudi.
“Ini namanya gerak cepat. Begitu program diputuskan segera dijalankan Menyelesaikan pekerjaan lebih awal itu bagus, sehingga bisa fokus pada pekerjaan lain,” urai mas Bro.
“Garcep juga ya wong Tegal dalam merespons keadaan. Keren nih,” celetuk Yudi.
“Ya iyalah, pengurusnya juga orang – orang keren dari beragam profesi. Titelnya rata-rata lebih dari satu. Itu ketua harian, mas Edy Budiyarso titelnya ada tiga.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Tinggal Sepekan Lagi
Juga di dewan pengawas, orang-orang hebat dengan segudang pengalaman” jelas mas Bro.
“Semoga PKKT makin maju dan jaya,” kata Heri.
“Pembinanya terdapat sejumlah jenderal, mulai dari bintang satu sampai tiga, di antaranya Letjen TNI (Purn) Untung Budiharto, mantan Pangdam Jaya yang
sekarang menjadi Dirut PT Antam. Ada juga Mayjen TNI Arif Hartoto, Kepala Pusat Pembekalan Angkutan Angkatan Darat,” jelas mas Bro.
“Ngetop Bro,” ujar Yudi.
“Ada sisi lain yang menarik juga. Salah satu ketua, memiliki 10 gelar akademis. Satu gelar di depan, 9 lainnya di belakang namanya. Kabarnya sekarang dia lagi kuliah lagi..,” ujar mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Kian Menguat dan Terukur
“Serius Bro?, berapa gelar lagi yang mau diraihnya,” tanya Yudi lagi.
“Meski cantik dengan sederet titel, tapi orangnya tetap low profile. Sikap rendah hati dan saling menghargai inilah yang selalu tertanam dalam kepengurusan untuk membangun kebersamaan. Bukankah bersama, kita semakin bisa?” ujar mas Bro.
“Setuju Bro. Sikap arogansi, mau menang sendiri, apalagi menang-menangan akan menghambat kolaborasi, terlebih saat ini kian dibutuhkan tata kolaborasi dalam membangun negeri,” ujar Heri.
“Pepatah berbahasa Jawa mengatakan: Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah yang mengajarkan kepada kita untuk membangun harmoni, bersama dalam kebersamaan menuju kedamaian, kebahagiaan dan kemakmuran Bukan perselisihan yang mengarah kepada kehancuran,” jelas mas Bro. (Joko Lestari)
