Lebih lanjut, QJMotor memastikan akan melakukan investigasi internal guna menelusuri aliran dana yang telah ditransfer konsumen.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak lain yang dirugikan serta memperjelas duduk perkara yang terjadi di Solo.
“Kami selalu merekomendasikan agar transaksi dilakukan ke rekening diler resmi. Selain demi keamanan konsumen, nilai unit motor juga tidak kecil,” tambah Budi.
Baca Juga: Niterra Ungkap Jalur Peredaran Busi NGK Palsu di Indonesia
Dalam upaya penyelesaian, QJMotor menyatakan tidak tinggal diam. Perusahaan berkomitmen memberikan pendampingan dan membuka ruang mediasi dengan pihak-pihak terkait agar masalah dapat diselesaikan secara cepat dan tepat.
Di sisi lain, kasus ini berujung pada keputusan tegas dari QJMotor. Perusahaan resmi mengakhiri kerja sama dengan Superbiker Moto Solo sebagai diler.
“Kami juga telah mengirimkan surat permintaan klarifikasi. Pada 10 September, tim kami datang langsung ke lokasi Superbiker Moto Solo,” tegas Budi.
Ia menilai persoalan yang menimpa konsumen di Solo tergolong serius karena menyangkut hak pembeli yang telah melakukan pembayaran, namun tidak mendapatkan unit kendaraan.
Baca Juga: Vespa Matic Bekas Masih Harum di Pasar Motor Seken, Kenapa?
“Pada 20 Oktober, kami juga melakukan pertemuan lanjutan yang membahas berbagai kendala, termasuk unit yang belum diserahkan. Proses koordinasi dan klarifikasi terus berjalan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, salah satu konsumen diketahui telah memesan QJMotor SRV 250 Libero dengan nilai transaksi sekitar Rp75 juta.
Namun hingga kini, unit tersebut belum diterima dengan sejumlah kendala yang diklaim menghambat proses penyerahan.
