Alasan Yudha Keling Memberi Mahar Unik 1,4 Juta Saham GOTO Saat Menikah, Segini Nilai Rupiahnya

Rabu 17 Des 2025, 17:26 WIB
Yudha Keling dan Fadhilah Eryananda resmi menikah, dengan mahar unik berupa saham GOTO sebagai simbol kebersamaan dan perjalanan hidup jangka panjang. (Sumber: Instagram/@yudhakhel)

Yudha Keling dan Fadhilah Eryananda resmi menikah, dengan mahar unik berupa saham GOTO sebagai simbol kebersamaan dan perjalanan hidup jangka panjang. (Sumber: Instagram/@yudhakhel)

Ungkapan klasik “If you want to go fast, go alone; if you want to go far, go together” menjadi landasan pemikirannya. Secara simbolik, filosofi tersebut sejalan dengan slogan GOTO, “Go Far, Go Together”, yang menekankan kolaborasi dan pertumbuhan bersama.

Selain saham GOTO, Yudha Keling juga memberikan mahar berupa 44 uang real dan emas seberat 14,12 gram. Kombinasi ini menunjukkan keseimbangan antara nilai tradisional dan modern. Emas tetap menjadi simbol kestabilan dan keamanan, sementara saham merepresentasikan visi jangka panjang dan pertumbuhan.

Dalam perspektif hukum dan agama, mahar bersifat sah selama disepakati kedua belah pihak dan memiliki nilai. Saham, sebagai aset legal dan bernilai ekonomi, memenuhi unsur tersebut. Hal ini menegaskan bahwa inovasi dalam bentuk mahar tetap dapat berjalan seiring dengan prinsip-prinsip pernikahan yang berlaku di Indonesia .

Baca Juga: Isi Gugatan Cerai Atalia Praratya Dirahasiakan, Kuasa Hukum Hormati Aturan Hukum

Perjalanan Cinta 12 Tahun yang Berujung Komitmen

Yudha Keling dan Fadhilah Eryananda diketahui telah menjalin hubungan selama kurang lebih 12 tahun sebelum akhirnya menikah. Rentang waktu tersebut mencerminkan proses pendewasaan, pengenalan diri, dan pembentukan kepercayaan yang mendalam.

Pernikahan mereka menjadi penanda babak baru yang dibangun di atas fondasi panjang kebersamaan. Maskawin saham GOTO pun menjadi simbol konkret dari perjalanan tersebut—bahwa apa yang dibangun perlahan, dengan komitmen dan visi bersama, memiliki potensi untuk tumbuh lebih jauh di masa depan.

Fenomena mahar saham juga memicu diskusi publik tentang cara generasi muda memaknai pernikahan. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan perubahan gaya hidup, pasangan kini semakin terbuka pada pendekatan yang lebih rasional dan visioner, tanpa meninggalkan makna emosional.


Berita Terkait


News Update