Dinkes Bekasi Pastikan Air Minum Berbayar di Balai Kota Aman dan Bebas Bakteri

Senin 15 Des 2025, 16:42 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini pastikan kandungan air di Spot Air Minum Berbayar di Plaza Pemkot Bekasi aman dan bebas bakteri E Coli. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini pastikan kandungan air di Spot Air Minum Berbayar di Plaza Pemkot Bekasi aman dan bebas bakteri E Coli. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Selain aspek mikrobiologi, hasil pemeriksaan fisika air juga dinyatakan aman. Suhu air tercatat berada di bawah ambang batas maksimal, total dissolved solids (TDS) dan kekeruhan masih rendah, warna air tidak berwarna, serta tidak berbau.

“Begitu juga dengan pH-nya. pH air ini 8,1, maksimalnya 8,5. Jadi, artinya masih di ambang batas aman,” ungkap Satia.

Sementara itu, jika sebelumnya Pemkot Bekasi menerapkan kebijakan wajib membawa tumbler, kini bersama PDAM Tirta Patriot, Pemkot resmi meluncurkan spot air minum isi ulang berbayar di area Balai Kota Bekasi.

“Hari ini kami berinovasi, ya. Dari satu program yang sudah diinisiasi sejak lama, bahwa tidak lagi menggunakan tempat minum dan harus membawa tumbler dengan isi ulang pakai galon, hari ini kami hadirkan spot air minum berbayar,” ujar Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

Tri menjelaskan, kehadiran spot air minum ini juga bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar lebih bijak dan menghargai air bersih sesuai kebutuhan.

Ia mengungkapkan, skema pembayaran air minum tersebut dibuat terjangkau dan disesuaikan dengan volume air yang dibutuhkan pengguna.

“Kalau memang butuhnya satu liter, ya bayarnya 300 perak. Kalau dia butuhnya 1,8 liter, bayarnya 500 perak. Jadi ini dalam rangka bukan mencari keuntungan, tetapi lebih kepada agar operasional tetap jalan, karena ini mesinnya juga harus tetap dipelihara dan sebagainya,” jelas Tri.

Direktur Utama PT Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, menjelaskan bahwa setiap mesin spot air minum memiliki kapasitas sekitar 20 hingga 25 liter dan dilengkapi dengan sistem pengisian otomatis.

Ali mengatakan, mesin tersebut juga dilengkapi sensor kontrol kualitas air. Apabila kualitas air tidak memenuhi standar, sistem akan secara otomatis menghentikan distribusi air.

“Ini memang ada sensor quality. Jadi, kalau misalkan mesin ini sudah tidak lagi memproduksi secara standar kualitas, nanti sensor itu akan menggerakkan, kemudian dia akan membuangnya ke belakang,” katanya. (cr-3)


Berita Terkait


News Update