POSKOTA.CO.ID - Perjalanan Timnas Indonesia U-22 di cabang sepak bola SEA Games 2025 berakhir dengan kepahitan di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Jumat 12 Desember 2025.
Meski menutup partai grup dengan kemenangan 3-1 atas Myanmar, Skuad Garuda Muda harus tersingkir dari kompetisi akibat selisih gol dan produktivitas gol yang kalah tipis dari pesaing terdekatnya.
Kemenangan yang seharusnya menjadi pembuktian justru berubah menjadi tragedi statistik. Dengan tiga poin dari satu kemenangan dan dua kekalahan, Indonesia finish di posisi kedua Grup C, di bawah Filipina.
Namun, jalan menuju semifinal via jalur runner-up terbaik pun tertutup. Malaysia, yang juga mengumpulkan tiga poin dan selisih gol +1, melenggang ke babak empat besar dengan keunggulan produktivitas gol: mencetak 4 gol dan kemasukan 1, sementara Indonesia hanya mencetak 3 dan kemasukan 2.
Baca Juga: Kapan Pertandingan Malut United vs Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026? Cek Jadwalnya
Drama 90 Menit dan Selisih Satu Gol Penentu
Laga melawan Myanmar berlangsung penuh tensi. Target jelas: menang dengan selisih minimal tiga gol untuk menggeser Malaysia. Toni Firmansyah membuka keunggulan di menit ke-45, membawa harapan ke babak kedua. Namun, satu gol balasan Myanmar yang dicetak Min Maw Oo di menit ke-29 telah menjadi batu sandungan kritis.
Jens Raven kemudian tampil sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol di menit 89 dan 90+5', membawa skor menjadi 3-1. Sayangnya, dua gol di injury time itu tidak cukup.
Indonesia gagal memenuhi syarat selisih tiga gol, tertahan di margin kemenangan dua gol. Secara harfiah, hanya selisih satu gol (dalam produktivitas) yang memisahkan Indonesia dari tiket semifinal.
Baca Juga: Update Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Ini 13 Desember: Indonesia Posisi 3 dengan 20 Emas
Analisis Pasca Laga: Aturan dan Realitas di Lapangan
Berdasarkan aturan klasifikasi SEA Games 2025, setelah poin dan selisih gol, kriteria penentu berikutnya adalah jumlah gol yang dicetak.
Di sinilah Malaysia unggul tipis (4-3). Kekalahan 0-1 dari Vietnam di laga terakhir Grup B sempat membuka peluang emas Indonesia, tetapi eksekusi di laga penentu tidak maksimal.
