JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menerima 22 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025 malam. Insiden yang terjadi siang hari itu menyebabkan 76 orang terdampak dan 22 di antaranya meninggal dunia.
"Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri sampai dengan saat ini, Selasa, tanggal 9 Desember 2025, telah menerima sebanyak 22 kantong jenazah," ujar Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono.
Hingga Selasa malam, tim DVI telah memeriksa 11 kantong jenazah. "Pada hari ini, Selasa, 9 Desember 2025, tim DVI... telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 kantong jenazah," kata Prima.
Sebanyak 20 keluarga juga sudah melapor ke RS Polri. "Jumlah korban yang dilaporkan oleh pihak keluarga sampai saat ini mencapai 20 orang," ucapnya.
Baca Juga: Profil Perusahaan Terra Drone yang Terbakar di Cempaka Putih Hari Ini
Prima menambahkan, pihaknya telah melaksanakan sidang rekonsiliasi untuk memutuskan tiga jenazah yang teridentifikasi. "Untuk menentukan identitas korban dan memutuskan tiga jenazah yang telah berhasil diidentifikasi," ungkapnya.
Dua dari tiga korban akan diserahkan kepada keluarga pada Selasa malam. "Mungkin nanti malam ini kita serahkan dua dulu... dari keluarga Rufaedah sama Novia," ujarnya.
Prima menyebut indikasi awal kematian diduga akibat paparan gas. "Kemungkinan... karena menghirup gas. Gas karbon dioksida," katanya. Saat ini masih ada 19 jenazah yang belum teridentifikasi. "22 kantong jenazah, teridentifikasi 3, berarti ada 19 yang belum," ujarnya.
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama membenarkan tiga identitas korban yang berhasil dipastikan.
Pertama, kantong jenazah nomor 005 atas nama Rufaedah Ladi Funisa, 22 tahun, asal Cikarang Barat. "Teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis, dan properti," katanya.
Kedua, kantong jenazah nomor 006 atas nama Novia Nurwana, 28 tahun, asal Tenggamus, Lampung. "Teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti," ujar Nyoman.
Ketiga, kantong jenazah nomor 007 atas nama Yoga Valdier Yaser, 28 tahun, asal Metro, Lampung. "Teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti," jelasnya.
Nyoman menyebut tanda-tanda kematian mengarah pada asfiksia. "Dari pemeriksaan luar mengarah indikasi pada asfiksia karena terhirupnya asap dan gas karbon dioksida tersebut," katanya. (cr-4)
