POSKOTA.CO.ID - Masih soal banjir bandang di Sumut, Sumbar dan Aceh, mencuat usulan dari anggota dewan agar musibah tersebut ditingkatkan statusnya menjadi bencana nasional.
“Usulan tersebut cukup beralasan karena dampak banjir yang cukup besar, tak hanya kerugian materi, infrastruktur, juga masyarakat yang terdampak banjir hingga puluhan ribu orang, terlebih jumlah korban jiwa yang mencapai ratusan orang,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Dengan status bencana nasional, penanganan yang dilakukan pun akan berskala nasional, bukan lokal lagi,” tambah Yudi.
“Saya sih setuju saja, tetapi jangan sampai soal penetapan status ini kemudian menjadikan perdebatan berkepanjangan, di tengah upaya penanganan segera dan secepat mungkin terhadap korban banjir, perbaikan infrastruktur vital, termasuk pencarian ratusan korban yang masih hilang,” urai mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Banjir Bandang Kuak Pembalakan
“Betul Bro, yang dibutuhkan sekarang adalah penanganan bencana secara komprehensif dan menyeluruh dengan melibatkan seluruh kementerian, kelembagaan, badan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya,” kata Heri.
“Yang diperlukan sekarang adalah gerak cepat penanganan bencana terhadap semua yang terdampak banjir, memulihkan trauma masyarakat yang terdampak bencana, “ kata Yudi.
“Bahkan, sekalipun tanpa penetapan status bencana nasional, ternyata penanganan cepat, komprehensif dan menyeluruh, itu lebih baik.Apalagi semua kementerian, lembaga dan badan telah terjun ke lapangan. Tak terkecuali Presiden Prabowo pun telah turun langsung ke lokasi bencana melihat langsung kondisi yang terjadi, bagaimana penanganan bencana dan kebutuhan warganya,” kata mas Bro.
“Itu simbol negara hadir melindungi rakyatnya yang terkena bencana, menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat,” ujar Heri.
“Makdunya tanpa penetapan bencana nasional pun, penanganan bencana sudah berskala nasional?,” tanya Yudi.
“Silakan ditafsirkan sendiri. Yang jelas dalam setiap bencana penanganan utama evakuasi korban, penyelamatan korban dan masyarakat yang terdampak dan akan terdampak. Bersamaan dengan itu, tersedianya makanan dan obat- obatan serta air bersih bagi para korban, pengungsi. Berikutnya adalah pemulihan aliran listrik,” kata mas Bro.
