POSKOTA.CO.ID - Senin sore, 8 Desember 2025, udara Thailand terasa lebih padat dari biasanya bukan karena cuaca, tetapi karena tekanan mental yang memenuhi Gymnasium 4, Thammasat University Rangsit Campus.
Di tribun, sorakan merah putih berbenturan dengan chants kuning-hitam Malaysia. Semua datang dengan satu tujuan: menyaksikan duel panas semifinal beregu putri bulutangkis SEA Games 2025.
Dan seperti yang diprediksi banyak orang, drama terjadi bahkan sejak partai pertama dimulai.
Baca Juga: Siapa Ayu Puspita dan Mengapa Viral? Diduga Lakukan Penipuan Skema Ponzi Pernikahan
Pembuka Manis: Putri KW Muncul sebagai Penentu Mood
Melansir dari pbsi.id, Indonesia memulai laga dengan percaya diri. Putri Kusuma Wardani, yang turun sebagai tunggal pertama, tampil garang sejak awal. Smash tajam, kontrol net rapih, dan ritme permainan cepat membuat lawan tak banyak mendapat ruang.
Dalam waktu yang relatif singkat, Putri menang 21-9 di gim pertama. Aura tribun berubah:
"Ini bisa jadi hari kita," gumam beberapa penonton yang terlihat menahan harapan.
Kemenangan itu bukan hanya sekadar poin, tapi suntikan energi. Skor menjadi 1-0 untuk Indonesia.
Ganda Putri: Pertarungan Emosional Rachel/Febi
Namun, momen tersebut tak berlangsung lama.
Di partai kedua, pasangan ganda putri Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum berhadapan dengan raksasa dari Malaysia: Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, ganda ranking 2 dunia yang terkenal solid dan agresif.
Sejak awal gim pertama, Malaysia tampil dominan. Mereka unggul 5-11 di interval dan terus menjaga momentum hingga menutup skor 14-21.
