Hadapi Ancaman Rob, Pemprov Jakarta Kebut Pembangunan Tanggul Proyek NCICD

Senin 08 Des 2025, 17:43 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung (tengah) didampingi Kepala Dinas SDA, Ika Agustin Ningrum (kiri), saat meninjau tanggul di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 8 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung (tengah) didampingi Kepala Dinas SDA, Ika Agustin Ningrum (kiri), saat meninjau tanggul di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 8 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: M Tegar Jihad)

"Karena ini sekarang, rob-nya untuk bulan depan atau bulan-bulan ke depan pasti masih ada, tetapi puncaknya memang kemarin ini," kata Pramono.

"Muara Angke, Muara Baru, Sunda Kelapa, Green Bay Pluit, RE MartaDinata, Ancol, dan Cilincing Marunda, saya meminta untuk ini dikoordinasikan," ujarnya.

Pramono juga menyoroti kawasan Pantai Mutiara yang masih membutuhkan pembangunan tanggul tambahan.

"Untuk tahun ini di 2026 yang paling utama adalah di Pantai Mutiara kurang lebih 430 meter sisi timur dan 100 sisi barat," ungkap Pramono.

Ia mengakui bahwa pembangunan tanggul di wilayah tersebut sangat kompleks serta membutuhkan koordinasi lintas-instansi yang kuat.

"Maka untuk yang kawasan pelindo kami akan minta untuk di Muara Baru untuk segeradikoordinasikan bekerja bersama-sama dengan sumber daya air. hal yang berkaitan dengan Ancol, pekerjaan umum, KKP. mudah-mudahan bisa dilakukan bersama-sama," ucapnya.

Meski sempat terjadi rembesan di tanggul itu, Pramono menegaskan, penanggulangan rob telah dilakukan dengan baik hingga aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.

"Walaupun kemarin ada rembesan, tetapi secara keseluruhan aktivitas masyarakat berjalan dengan baik. Itu yang saya sampaikan, kalau ada pertanyaan kami persilahkan," ujarnya.

Sementara itu, kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyampaikan, bahwa Muara Angke merupakan kawasan padat yang masih berada dalam lingkup kampung nelayan.

Karena itu, dikatakan Ika, perlindungan sementara melalui tanggul mitigasi menjadi kebutuhan mendesak.

"Karena Muara Angke ini masih dalam lingkup kampung nelayan, sambil menunggu tanggul pengaman pantai (NCICD) dibangun, maka kami membuat tanggul mitigasi yang berwarna kuning ini sepanjang 1,1 km," ucap Ika.

Ika menyebut, progres pembangunan tanggul mitigasi tersebut kini telah mencapai 80 persen. Meski belum rampung, struktur tanggul itu sudah berfungsi menahan kenaikan air laut pada saat puncak rob beberapa hari lalu.


Berita Terkait


News Update