POSKOTA.CO.ID - Setelah melalui penantian yang mendebarkan, akhirnya secercah harapan yang dinanti-nantikan oleh para guru tunggal di seluruh Indonesia telah tiba.
Kabar gembira ini datang tepat di penghujung tahun, di mana Surat Keterangan Tunjangan Profesi (SKTP) untuk kategori Guru Tunggal secara resmi telah dirilis.
Keberadaan dokumen krusial ini bukan sekadar informasi administratif biasa, melainkan sebuah sinyal positif yang sangat berdampak, terutama bagi para pahlawan pendidikan yang selama berbulan-bulan menanti kepastian nasib tunjangan mereka.
Berdasarkan pantauan langsung pada sistem Info GTK, status SKTP tersebut telah aktif dan dapat dicek oleh masing-masing guru penerima.
Momen penerbitan SKTP ini diibaratkan sebagai kunci pembuka yang sangat signifikan, karena semakin memperlebar peluang realisasi pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk periode TPG Triwulan 3 dan TPG Triwulan 4, yang diharapkan dapat segera ditunaikan sebelum tutup tahun.
Apa Makna Di Balik Rilisnya SKTP?
Rilisnya SKTP bukan sekadar update administratif biasa. Langkah ini merupakan lampu hijau yang ditunggu-tunggu, terutama untuk membuka peluang pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan 3 dan Triwulan 4 yang tertunda.
Terbitnya SKTP bagi guru tunggal adalah indikator kuat bahwa proses validasi data untuk semester ini telah dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat.
Dokumen ini menjadi bukti bahwa seorang guru telah lolos dari penilaian menyeluruh, mulai dari beban kerja, administrasi sertifikasi, keaktifan mengajar, hingga kesesuaian data di Dapodik. Singkatnya, tidak ada lagi hambatan administratif yang menghalangi jalan penyaluran tunjangan.
Mengurai Penyebab Keterlambatan
Mengapa SKTP Guru Tunggal baru terbit sekarang? Pertanyaan ini mungkin menghinggapi banyak pihak. Keterlambatan ini kerap terjadi karena kompleksitas verifikasi di sekolah dengan model "tunggal" atau satu atap.
Proses validasi untuk guru tunggal membutuhkan ketelitian ekstra. Mereka menanggung jawab atas seluruh rombongan belajar (rombel), sehingga sistem perlu memastikan kecukupan dan validitas beban kerjanya.
