Tak jauh dari tempat Rafi berdiri, seorang pemuda 23 tahun, Farizi dari Tanah Tinggi, berharap Persija mampu terus meningkatkan kualitas dan prestasi.
“Selamat ulang tahun untuk Persija Jakarta. Semoga semakin profesional, berprestasi, dan membanggakan masyarakat Jakarta serta sepak bola Indonesia,” ujar Farizi.
Menurutnya, perayaan seperti ini menunjukkan kuatnya keterikatan antara klub dan suporternya.
“Jakmania itu besar, dan ini bukti kecintaan mereka,” ungkap Farizi.
Ribuan Jakmania tampak kompak mengenakan pakaian hitam dan oranye. Beberapa membawa bendera besar, beberapa hanya bermodal semangat.
Suara nyanyian, dan flare yang menyala membuat Bundaran HI berubah menjadi stadion raksasa tanpa pagar.
Aparat kepolisian dan Satpol PP ikut berjaga, memastikan perayaan berlangsung aman. Dari toa Pos Polisi Thamrin, sebuah ucapan terdengar:
“Polda Metro Jaya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Persija. Semoga Persija terus menjadi juara.”
Ucapan itu langsung disambut gelombang teriak dan tepuk tangan dari massa, membuat suasana makin hangat meski malam itu angin bertiup cukup dingin.
Di tengah kota yang biasanya sibuk dengan ekonomi dan lalu lintas, malam itu semua berubah jadi satu yakni warna merah, nyanyian yang sama, harapan yang sama.
Pertandingan yang akan berlangsung di GBK pada Jumat 28 November Persija Jakarta vs PSIM Jogja, banyak suporter berharap momentum ulang tahun ini membawa keberuntungan bagi Persija.
