TAMBUN SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Tubuh Nurhadi, 29 tahun, pemuda Kampung Tenggilis, Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, kini hanya bisa terbaring lemas di atas tempat tidur di sebuah rumah sederhana.
Hidupnya berubah total sejak musibah tahun 2017, saat ia terjatuh di Masjid Kubah Emas, Depok. Sejak itu, langkahnya terhenti, namun semangatnya tidak.
Selama dua tahun, Nurhadi berjuang menjinakkan rasa sakit di kakinya. Rumah sakit, tempat pengobatan tradisional, hingga tukang urut sudah ia datangi satu per satu.
Kala itu, kondisinya sempat membaik usai menjalani beberapa metode pengobatan. Namun takdir berkata lain, ia kembali terjatuh di kamar mandi, membuat tulang ekornya patah dan sarafnya tertarik. Keadaannya pun semakin memburuk.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Pekerjakan 150 Penyandang Disabilitas
Kini, kegiatan sehari-hari seperti mandi atau berganti pakaian hanya bisa dilakukan dengan bantuan keluarga dan tetangga. Untuk makan dan minum, Nurhadi masih berusaha melakukannya sendiri dengan bantuan alat sederhana.
Belakangan, namanya viral di media sosial setelah seorang driver ojek online yang mengantarkan makanan mengunggah kondisinya. Namun, Nurhadi menegaskan bahwa ia bukan hidup sebatang kara.
“Viralnya saya emang enggak tahu. Baru tahunya itu setelah ada yang kasih tahu. Dan saya tidak cacat dari lahir, dulunya normal,” ujar Nurhadi saat ditemui di kediamannya, Rabu 26 November 2025.
Ia menjelaskan, kondisi lumpuhnya bukan bawaan lahir, melainkan akibat rangkaian musibah yang menimpanya.
Dulu, untuk bertahan hidup, Nurhadi membuka usaha rental PlayStation di rumahnya. Namun usaha itu harus berhenti. Beberapa perangkat PS harus ia jual untuk kebutuhan makan dan biaya berobat, dan sebagian lainnya hilang.
Nurhadi menjelaskan, saat itu dokter menyarankan dirinya untuk melakukan amputasi sebagai alternatif penyembuhan. Namun, hal itu tidak ia dilakukan lantaran terkendala oleh biaya.
