Kakak-Adik di Bogor yang Viral Gantian Seragam Sekolah Tinggal Bersama Ibu dengan Disabilitas Mental

Kamis 18 Sep 2025, 17:51 WIB
Haikal dan Haezar bersama keluarga dan para relawan yang memberikan bantuan seragam sekolah. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

Haikal dan Haezar bersama keluarga dan para relawan yang memberikan bantuan seragam sekolah. (Sumber: POSKOTA | Foto: Giffar Rivana)

PARUNG, POSKOTA.CO.ID - Haikal dan Haezar, kakak-adik asal Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, yang viral karena harus bergantian memakai seragam pramuka dan sepatu untuk sekolah, tinggal bersama ibunya yang butuh perawatan.

Sang ibu diketahui mengalami disabilitas mental karena mengidap penyakit skizofrenia. Mereka juga tinggal bersama adik perempuan yang masih duduk di bangku kelas 3 SD dan neneknya yang berusia 66 tahun.

Ayah Haikal dan Haezar, meninggal dunia pada tahun 2020, sehingga ekonomi keluarga yang tinggal dikontrakan kecil di Desa Bojong Indah itu, makin terpuruk dan harus berjuang lebih untuk kebutuhan sehari-harinya.

“Kami bekerja sama, sama abang saya, ibu saya juga. Terus dari bantuan juga gitu,” kata Dika Yuniasari, bibi Haikal dan Haezar, kepada wartawan, Kamis, 18 September 2025.

Baca Juga: Banyak Anak Putus Sekolah karena Masalah Ekonomi, Pemprov Jakarta Diminta Lakukan Pendekatan ke Orang Tua

Dika mengatakan, sehari-harinya, ia berjualan kecil-kecilan di warung miliknya yang berada di depan kontrakannya untuk membantu kebutuhan tiga keponakannya itu.

“Sedangkan suami saya juga kerjanya serabutan,” ucap Dika.

Setelah video Haikal dan Haezar yang bergantian mengenakan seragam pramuka viral hingga mendapat simpati dari relawan dan pemerintah daerah. Bantuan diterima oleh Haikal-Haezar dan keluarganya.

“Haikal dan Haezar sudah ketemu sama Bupati (Rudy Susmanto) semalam. Alhamdulillah pemerintah daerah siap membantu,” jelas Dika.

Di sisi lain, tetangga Haikal dan Haezar, Nurma mengungkapkan keseharian Haikal dan Haezar di lingkungan rumahnya, merupakan anak yang baik, penurut dan membantu neneknya.

“Baik menurut saya mah, anaknya nurut, karena kan orang tuanya begitu (sakit mental),” ucap Nurma. (cr-6)


Berita Terkait


News Update