CIKANDE, POSKOTA.CO.ID - Benny Dwi Suprayoga, 35 tahun, karyawan pabrik baja ringan ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kampung Saga Masjid, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, pada Rabu, 26 November 2025.
Korban merupakan warga Kayu Besar RT 001/012, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan dalam kondisi sudah membengkak dan membusuk. Untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad korban dilarikan ke RS Bhayangkara.
Kapolsek Cikande AKP Tatang menjelaskan jasad korban ditemukan bermula ketika rekan kerja, Masno, 43 tahun, merasa curiga karena Benny sudah 3 hari tidak masuk kerja dan tidak terlihat aktivitasnya seperti biasa.
"Masno kemudian mendatangi rumah kontrakan Benny untuk memastikan kondisinya," terang Kapolsek kepada Poskota.
Baca Juga: Pedagang Es Keliling di Serang Lakukan Asusila 2 Anak Tiri
Setibanya di lokasi, Masno bertemu pemilik kontrakan, Sanwani, dan keduanya mencium bau tidak sedap yang berasal dari dalam kamar kontrakan korban. Kecurigaan keduanya semakin kuat bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
"Sanwani kemudian mengambil kunci serep kontrakan untuk membuka pintu. Namun, pintu tak bisa dibuka karena masih terdapat kunci menempel pada lubang pintu," terangnya.
Masno kemudian mencoba melihat ke bagian sisi pintu dan kusen yang memiliki celah. Saat mengintip ke dalam kamar, ia dikejutkan oleh pemandangan tubuh korban yang sudah dalam posisi terlentang serta kondisi fisik yang telah membusuk.
Melihat hal tersebut, Masno bergegas melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar serta pimpinan perusahaan, tempat ia dan korban bekerja. Laporan kemudian diteruskan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tak lama berselang, Unit Identifikasi Polres Serang bersama tim medis RS Bhayangkara tiba di lokasi. Atas izin pemilik kontrakan, petugas kemudian mendobrak pintu untuk melakukan proses identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Korban ditemukan dalam kondisi membusuk dan diduga sudah meninggal beberapa hari. Dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan indikasi kekerasan, namun kami tetap menunggu hasil visum dari RS Bhayangkara untuk memastikan penyebab kematian,” ujarnya.
Setelah dilakukan identifikasi di lokasi, jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum guna mengetahui penyebab pasti kematian.
Polisi juga memintai keterangan sejumlah saksi untuk melengkapi proses penyelidikan.
