BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Tak banyak kafe yang lahir dari kegelisahan budaya. Bagi Donny Wiranatakusumah, pemilik Bumi Pamanah Rasa, tempat yang ia bangun di Jalan Van Deventer No. 14 Kota Bandung itu bukan sekadar ruang untuk menyeduh kopi dan menata piring cantik.
Ia ingin kafe menjadi medium merawat budaya Sunda pelan namun pasti lewat makanan dan percakapan.
Donny, menceritakan, sekitar delapan tahun lalu, ruang ini hadir dengan nama Zie Cafe. Sembari mengingatnya, wajah kafe kala itu identik dengan semangat urban Bandung interior industrial, perpaduan kayu dan logam, dan nuansa rustic yang menempel pada gaya hidup kreatif kota ini.
Baca Juga: Tersangka Pembunuh Alvaro Tewas, Dua Petugas Piket Polres Jaksel Diperiksa Propam
Namun waktu berjalan, dan Zie kafe berubah arah. Bukan berubah sekadarnya, melainkan bertransformasi penuh, hingga akhirnya menjelma menjadi Bumi Pamanah Rasa kafe yang menautkan kuliner lokal dengan nilai-nilai budaya Sunda. Kini, aroma rempah menyambut setiap pengunjung.
"Dua menu andalan kami yakni nasi jantung ayam dan nasi goreng jantung. Menu ini menjadi bukti bahwa, dapur bisa menjadi ruang eksperimen tanpa kehilangan akar lokal," kata Dony, kepada Poskota.
Dia menjelaskan, kedua menu tersebut diolah dengan 11 rempah racikan khusus. Hidangan ini menghadirkan wangi kaya, gurih lembut, dan pedas yang pas di lidah.
"Berawal dari cerita kuliner jalanan, kedua menu itu naik kelas menjadi ikon rumah makan mungil ini," ungkapnya.
