JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mendorong masyarakat untuk memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap rumah sebagai upaya pencegahan dini terhadap kebakaran.
Hal itu diungkapkan, Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, saat memimpin Apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya Alat Pemadam Api Ringan (GEMPAR) tingkat Kecamatan Cakung sekaligus pembagian APAR ringan ke para pengurus RT di halaman Kantor Kecamatan Cakung, Senin, 24 November 2025.
Munjirin menyampaikan bahwa Kecamatan Cakung menjadi lokasi ketiga pelaksanaan Apel GEMPAR di Jakarta Timur. Adapun GEMPAR ini termaktub dalam Instruksi Gubernur 5 Tahun 2025 tentang GEMPAR.
Dia berharap kecamatan lain dapat mengikuti langkah serupa seperti di Cakung, guna menyukseskan Instruksi Gubernur terkait gerakan kepemilikan APAR oleh masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Pastikan Program Satu RT Satu APAR Terus Berjalan
“Masih banyak warga yang belum mengetahui apa itu APAR dan bagaimana cara menggunakannya. Karena itu, melalui deklarasi ini, manfaat APAR perlu terus disosialisasikan secara meluas kepada warga, tempat usaha, masjid, maupun musala hingga sarana ibadah lainnya," ujar Munjirin.
Menurut dia, idealnya setiap rumah harus memiliki satu APAR untuk antisipasi awal apabila terjadi kebakaran. Satu unit APAR di tingkat RT tidak akan cukup mengingat jumlah rumah yang banyak.
“Kalau satu RT hanya punya satu APAR, tentu sulit mengejar titik kebakaran ketika muncul percikan, entah dari korsleting atau kompor. Karena itu minimal satu rumah satu APAR. Harganya juga relatif terjangkau tergantung ukuran,” ucap Munjirin.
Melalui Gerakan GEMPAR tersebut, dikatakan Munjirin, upaya mitigasi dan pengurangan risiko kebakaran di lingkungan permukiman dapat lebih efektif, sehingga masyarakat semakin siap dan sigap menghadapi potensi kebakaran di wilayah masing-masing.
Baca Juga: DPRD DKI Soroti Kebutuhan Hydrant dan APAR di Pemukiman Padat
“Jika ada percikan api kecil dan pemilik rumah punya APAR, kejadian besar bisa dicegah. Kita bisa membentengi diri sendiri, dan lingkungan pun tidak terbebani. Yang penting kita semua lebih peduli, hati-hati, dan siaga,” kata Munjirin.
