Prediksi Mengejutkan: Harga Emas Diproyeksikan Tembus Level Tertinggi pada Pertengahan 2026

Minggu 23 Nov 2025, 20:22 WIB
Emas batangan global: aset lindung nilai yang semakin diminati di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.. (Sumber: Pinterest/Dove Investire)

Emas batangan global: aset lindung nilai yang semakin diminati di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.. (Sumber: Pinterest/Dove Investire)

POSKOTA.CO.ID - Perbankan global asal Swiss, UBS, kembali memperbarui pandangan mereka terkait prospek emas dunia. Dalam laporan terbaru yang dikutip dari Kitco News (21 November 2025), UBS menaikkan proyeksi harga emas untuk pertengahan tahun 2026 menjadi US$ 4.500 per troy ons, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 4.200 per troy ons.

Kenaikan estimasi ini dianggap mencerminkan kondisi pasar yang semakin penuh ketidakpastian serta perubahan arah kebijakan moneter Amerika Serikat.

Faktor Pendorong Revisi Proyeksi Harga Emas

Dalam catatan resminya, UBS menegaskan bahwa revisi proyeksi ini dipengaruhi oleh empat faktor utama yang diperkirakan akan membentuk pasar emas sepanjang 2025–2026:

Baca Juga: Pemkab Siapkan Jalur Pelari-Pesepeda di CFD Jalan Tegar Beriman

Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Federal Reserve (The Fed)

UBS memprediksi bahwa The Fed akan memasuki fase pelonggaran kebijakan moneter pada 2026. Suku bunga yang lebih rendah secara historis menjadi katalis positif bagi emas karena menekan imbal hasil riil dan meningkatkan daya tarik aset safe haven.

Risiko Geopolitik yang Persisten

Ketegangan geopolitik global dalam beberapa tahun terakhir masih berada pada tingkat tinggi. Konflik wilayah, ketegangan antarnegara besar, serta dinamika hubungan dagang diperhitungkan akan terus menciptakan ketidakpastian pasar, yang pada akhirnya mendorong permintaan terhadap emas.

Kekhawatiran Fiskal di Amerika Serikat

Prospek fiskal AS dinilai memburuk karena peningkatan defisit anggaran dan beban utang pemerintah. Situasi ini meningkatkan urgensi bagi banyak bank sentral untuk memperkuat cadangan mereka melalui pembelian emas.

Permintaan dari Bank Sentral dan Investor ETF

UBS melihat bahwa aktivitas pembelian emas oleh bank sentral dunia dan investor Exchange-Traded Fund (ETF) akan tetap kuat, terutama saat kondisi pasar bergerak penuh ketidakpastian.

Dalam laporan tersebut, UBS menyampaikan:

“Kami memperkirakan permintaan emas akan terus meningkat pada tahun 2026, dipengaruhi oleh antisipasi penurunan suku bunga The Fed, imbal hasil riil yang lebih rendah, ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan, dan perubahan dalam lingkungan kebijakan domestik AS.”

Skenario Harga Emas 2026: Bullish dan Risiko Koreksi

Selain menaikkan proyeksi dasar harga emas menjadi US$ 4.500, UBS juga memutakhirkan skenario bullish mereka. Perbankan ini kini memperkirakan bahwa emas dapat mencapai US$ 4.900 per troy ons pada pertengahan 2026, terutama jika terjadi lonjakan risiko politik atau keuangan.


Berita Terkait


News Update