JAKARTA, POSKOTA.CO.ID — Aktivitas pengupasan kulit kerang hijau di RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, tetap berjalan meski kawasan itu dilanda banjir rob, Sabtu, 22 November 2025.
Puluhan warga, mayoritas ibu-ibu, tampak sibuk memisahkan daging kerang hijau dari cangkangnya. Sariyah, 53 tahun, pengusaha kerang hijau setempat, mengatakan kegiatan pengupasan berlangsung setiap hari.
"Setiap hari, liburnya kalau lagi lebaran doang karena pada pulang kampung. Libur paling cuma 3 hari," kata Sariyah.
Ia menyebut produksi pengupasan mencapai lebih dari dua ton per hari.
Baca Juga: Surplus APBD DKI 2025 Tembus Rp14,43 Triliun
"Ya banyak, ton-tonan. Kalau 100 ember dapatnya 8 kwintal. Kalau 300 ember ya dapatnya se-ton lebih," ungkapnya.
Sedikitnya 30 pekerja setiap hari memproses kerang yang menjadi sumber penghasilan utama warga RW 22. Sariyah menjelaskan para pekerja dibayar berdasarkan jumlah ember yang mereka kerjakan.
"Dibayar Rp 30 ribu per ember. Biasanya 3 ember, kalau banyak 4 ember," jelas dia.
Kerang hijau yang diolah merupakan hasil budidaya warga.
"Kalau budidaya-nya ya adanya di laut, kita budidaya sendiri. Jadi di dalam laut pakai galon, pakai kayu gitu," ucapnya.
Daging kerang yang sudah dipisahkan kemudian dijual ke pelelangan.
