JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pemprov Jakarta menempuh pendekatan humanis dan penyaluran kerja untuk meredam tawuran yang kerap terjadi di Ibu Kota.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya kini masuk lebih dalam ke kelompok-kelompok yang terlibat tawuran dengan pola komunikasi tertutup dan persuasif.
"Jadi, untuk hal yang berkaitan tawuran, seperti yang kami lakukan di berbagai tempat, sekarang pendekatannya lebih pendekatan yang bersifat human approach," ucap Pramono di Balai Kota, Jumat, 21 November 2025.
Baca Juga: Pria Diduga ODGJ Ngamuk Bawa Sajam di Minimarket Tangerang, Pengunjung Panik
Pramono menyebut langkah itu menurunkan angka tawuran secara signifikan.
"Karena memang kami melakukan pendekatan pada kelompok-kelompok itu tanpa kemudian harus terekspos, karena mereka memang meminta untuk itu," ujarnya.
Selain pendekatan personal, Pemprov DKI juga menyalurkan kelompok pelaku tawuran ke Job Fair agar mereka dapat bekerja.
Baca Juga: Ratusan Pengendara di Tangerang Terjaring Operasi Zebra 2025
"Maka kenapa kemudian kami membuka job fair di beberapa tempat dan rata-rata kami juga memberikan kesempatan kepada kelompok ini untuk bisa ikut bekerja di Jakarta," kata Pramono.
Sepanjang Januari hingga Juli 2025, terjadi 93 tawuran di Jakarta. Tiga orang tewas dan sekitar 25 lainnya luka-luka.
“Berdasarkan laporan dari para Suku Badan Kesbangpol Wilayah dari mulai Januari sampai dengan Juli 2025 ada 94 kejadian (tawuran) dengan korban jiwa meninggal 3, luka-luka kurang lebih 25 (jiwa),” kata Kepala Kesbangpol DKI Jakarta, Muhamad Matsani, Senin, 28 Juli 2025.
Ia menambahkan aparat mengamankan sekitar 100 orang terkait insiden tersebut.
“Yang diamankan aparat keamanan kurang lebih 100 orang,” ujarnya. (cr-4)
